Kendari (ANTARA) - Asupan susu kental manis (SKM) kepada Balita, dinilai menjadi pemicu penyebab kekerdilan (stunting) dan gizi buruk karena sesungguhnya adalah toping atau penambah rasa pada makanan dan pencampur minuman yang banyak mengandung gula.
"Sesuai hasil survey yang kami lakukan, salah satu penyebab tingginya penggunaan susu kental manis kepada balita, akibat faktor ekonomi rumah tangga,” kata Ketua Harian Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia Arif Hidayat, di Kendari Jumat.
Selain itu, menurut Arif, pengaruh iklan susu kental manis di media massa selama bertahun-tahun yang dicitrakan sebagai minuman bergizi untuk keluarga, juga menjadi faktor utama.
“Saat ini masyarakat terus diedukasi untuk tidak memberikan asupan susu kental manis kepada balita sebagai minuman,” ujarnya.
Pada Februari 2018 lalu, di kota kendari ditemukan dua kasus gizi buruk balita akibat mengkonsumsi susu kaleng atau susu kental manis selama berbulan-bulan, satu diantaranya meninggal dunia setelah dua minggu menjalani perawatan di Rumah Sakit Bahteramas Kendari.
“Selain berat badan yang jauh dari normal, ciri-ciri bayi gizi buruk akibat mengkonsumsi susu kental manis, yakni kondisi tubuh lemas dan kulit bayi terlihat seperti luka bakar,” kata Arif Hidayat.
Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia bersama Balai POM dan Dinas Kesehatan memberi penyuluhan mengenai bahaya konsumsi susu kental manis kepada balita sebagai minuman. Hal itu sebagai komitmen menciptakan generasi emas 2045 mendatang.*
Berita Terkait
Ahli gizi: Hormon hingga asupan gizi berpengaruh tinggi badan anak
Senin, 13 Mei 2024 18:12
Ini tips lancar berpuasa untuk ibu menyusui
Senin, 18 Maret 2024 10:22
Kiat hindari asupan kalori berlebih saat bulan puasa
Selasa, 5 Maret 2024 6:54
Dokter sarankan petugas KPPS atur jam istirahat
Selasa, 13 Februari 2024 17:21
Investasi gizi anak selamatkan masa depan bangsa
Selasa, 30 Januari 2024 7:45
Pakar nutrisi sebut ciri utama stunting dapat terjadi sejak awal masa kandungan
Rabu, 24 Januari 2024 20:08
RSCM Jakarta menganjurkan masyarakat perbanyak konsumsi buah saat cuaca panas
Senin, 9 Oktober 2023 19:20
346 balita stunting di Mataram dapat bantuan susu
Rabu, 20 September 2023 15:11