Transaksi Pasar Lelang Komoditas di NTB Turun

id Pasar lelang

Penurunan nilai transaksi disebabkan sejumlah pelaku usaha dari luar daerah yang diundang berhalangan hadir
Mataram,  (Antara) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Barat mencatat nilai transaksi pasar lelang komoditas agro IV/2014 mencapai Rp923,5 juta, turun jika dibandingkan bulan sebelumnya Rp1,19 miliar.

"Penurunan nilai transaksi disebabkan sejumlah pelaku usaha dari luar daerah yang diundang berhalangan hadir," kata Ketua Panitia Pasar Lelang Komoditas Agro Hikayat, di Mataram, Kamis.

Kegiatan pasar lelang tersebut digelar oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Nusa Tenggara Barat (NTB) setiap bulan sebagai wadah pertemuan antara para pelaku usaha dari berbagai daerah.

Jumlah komoditas yang berhasil ditransaksikan pada pasar lelang sekarang ini, kata Hikayat, sebanyak sembilan jenis yakni bawang merah senilai Rp12,5 juta, beras Rp38,2 juta, dedak dan bekatul Rp137,5 juta, gula pasir Rp467,5 juta, cumi-cumi Rp25 juta, jagung Rp140 juta dan kapuk Rp15,6 juta, kelapa Rp48 juta, dan kemiri gelondongan senilai Rp39,2 juta.

Para pembeli komoditas sebagian besar pengusaha lokal NTB yang rutin hadir pada kegiatan temu bisnis skala nasional tersebut.

"Biasanya pengusaha dari Bali dan Jawa Timur hadir. Kami sudah mengirimkan undangan dan menelepon untuk memastikan mereka hadir. Tapi informasinya mereka belum membutuhkan komoditas sehingga belum bisa hadir. Tapi kalau butuh, mereka pasti hadir," ujar Hikayat.

Ia menjelaskan, tujuan diadakannya pasar lelang komoditas agro tersebut sebagai upaya efisiensi perdagangan dengan memperpendek rantai pemasaran dan mendukung perekonomian daerah serta membentuk harga referensi.

Dengan pasar lelang tersebut para petani juga bisa merencanakan pola tanam yang baik, sehingga harga yang akan diterima diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani.

Para petani yang ikut dalam kegiatan pasar lelang komoditas agro itu juga memperoleh manfaat berupa adanya kepastian pasar hanya dengan membawa sampel barang yang akan dijual.

Sementara manfaat untuk kalangan pengusaha, adanya kepastian untuk mendapatkan komoditas yang diinginkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Manfaat lain, pengusaha dapat mengatur persediaan barang sesuai dengan permintaan pasar serta harga komoditas yang dibeli bisa lebih kompetitif.