Mataram, (Antara NTB)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengusulkan bantuan alat pengolahan sampah modern dan ramah lingkungan kepada Pemerintah Amerika Serikat untuk mendukung program penanganan sampah di daerah itu.
Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh saat menerima Kepala Sub Bidang Kesehatan dan Lingkungan Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Amerika Serikat Shari Ulery di ruang tamunya di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan, sebagai sebuah kota dengan jumlah penduduk yang terus mengalami peningkatan serta diikuti pula dengan peningkatan volume sampah, Mataram membutuhkan sebuah mesin pengolah sampah yang modern dan ramah lingkungan, seperti insinerator.
Tujuannya agar sampah yang ada di Kota Mataram dapat dikelola secara maksimal, sehingga hasilnya bisa berupa pupuk yang dapat dimanfaatkan kembali atau dijual untuk kebutuhan pertanian.
Apalagi, masa operasional tempat pembuangan akhir (TPA) milik Kota Mataram yang berada di Kebon Kongok Kabupaten Lombok Barat akan segera berakhir dalam dua tahun ini.
Oleh karena itu, pemerintah kota harus bersiap menyediakan TPA di dalam kota namun menggunakan teknologi modern dan ramah lingkungan.
Sementara sebagi kontribusinya, pemerintah kota siap menyediakan lahan sebagai TPA dengan teknologi modern sekitar satu hingga dua hektare.
"Sudah waktunya kita memiliki sistem pengolahan sampah yang modern dan berbasis masyarakat, sehingga masyarakat tidak hanya mengandalkan pemerintah tetapi juga harus berpartisipasi," katanya.
Menanggapi usulan wali kota, Kepala Sub Bidang Kesehatan dan Lingkungan Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Amerika Serikat Shari Ulery mengatakan, pihaknya akan menyampaikan hal tersebut kepada lembaga di AS yang terkait dengan masalah itu agar dapat ditintdaklanjuti.
"Pada prinsipnya, kami sangat mendukung program pengolahan sampah di Kota Mataram, baik melalui bank sampah maupun gerakan menuju lingkungan dengan sampah nol," ujarnya. ***4***
Pemkot Usulkan Bantuan Alat Pengolah Sampah Modern
"Sudah waktunya kita memiliki sistem pengolahan sampah yang modern dan berbasis masyarakat, sehingga masyarakat tidak hanya mengandalkan pemerintah tetapi juga harus berpartisipasi"
