Bank ntb taliwang siapkan rp3,5 miliar

id Sumbawa Barat uang

Bank ntb taliwang siapkan rp3,5 miliar

Penukaran uang pecahan kecil jelapng Lebaran

Tujuannya untuk memudahkan masyarakat memperoleh uang pecahan kecil yang biasanya digunakan untuk berbagi di hari lebaran"
Mataram, (Antara NTB) - PT Bank NTB Cabang Taliwang, Sumbawa Barat, menyiapkan uang pecahan kecil senilai Rp3,5 miliar untuk melayani penukaran uang selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1436 Hijriah.

Penyelia Teller Bank NTB Cabang Taliwang Ahmad Permana di Taliwang, Kamis, mengatakan untuk melayani penukaran uang itu pihaknya membuka loket khusus penukaran uang pecahan kecil sesuai imbauan Bank Indonesia (BI) yang ditujukan ke bank-bank yang melayani masyarakat.

"Tujuannya untuk memudahkan masyarakat memperoleh uang pecahan kecil yang biasanya digunakan untuk berbagi di hari lebaran," katanya.

Untuk keperluan tersebut, Bank NTB Cabang Taliwang menyiapkan dana sebesar Rp3,5 miliar uang pecahan kecil, yakni pecahan Rp20.000, Rp10.000 dan pecahan Rp5.000 masing-masing Rp1 miliar.

"Sisanya sebanyak Rp400 juta untuk pecahan Rp2.000 dan Rp100 juta untuk pecahan Rp1.000. Kita berharap jumlah tersebut mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama lebaran, khususnya di wilayah Sumbawa Barat," kata Ahmad Permana.

Dia mengaku tidak bisa memastikan apakah uang sebesar Rp3,5 miliar yag disiapkan akan dapat memenuhi kebutuhan uang masyarakat atau tidak di lebaran tahun ini, karena baru kali ini Bank NTB secara khusus menyiapkan dana untuk pelayanan penukaran uang pecahan kecil.

Loket penukaran uang pecahan kecil tersebut akan dibuka untuk melayani masyarakat mulai minggu pertama Juli hingga menjelang lebaran.

"Waktu buka loket akan disesuaikan dengan jadwal jam pelayanan bank. Kita juga akan membuat spanduk sosialisasi tentang keberadaan loket tersebut, sesuai anjuran BI," katanya.

Pelayanan penukaran uang pecahan kecil oleh Bank NTB Cabang Taliwang juga dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya setiap bulan Ramadhan sampai menjelang lebaran. Hanya saja pada saat itu pelayanan penukaran dilakukan tertutup.

"Kalau sekarang kita buka untuk masyarakat umum, karena ada imbauan dari BI, " kata Ahmad Permana. (*)