BI NTB mendorong kemandirian ekonomi pondok pesantren

id Bank Indonesia,Pondok Pesantren ,NTB

BI NTB mendorong kemandirian ekonomi pondok pesantren

Pembina YPH PPD NW Pancor, Dr KH Muhammad Zainul Majdi, MA, meresmikan pembukaan perdana Nahda Bakery, yang merupakan salah satu unit usaha produktif yang dikelola oleh pondok pesantrennya. (ANTARA/Awaludin)

Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat terus mendorong pengelola pondok pesantren mengembangkan berbagai usaha ekonomi produktif untuk menciptakan kemandirian ekonomi di lingkungan pendidikan madrasah.

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani di Mataram, Rabu mengatakan, pihaknya memberikan perhatian besar terhadap pemberdayaan ekonomi syariah di NTB.

"Perhatian tersebut dilakukan dengan cara mendorong pengembangan dan penguatan usaha syariah di berbagai lini, yaitu usaha mikro, kecil, menengah dan besar, termasuk pondok pesantren," katanya.

Khusus di pesantren, kata dia, sektor-sektor usaha prioritas yang dapat dikembangkan adalah pertanian terintegrasi, industri makanan dan minuman, industri pakaian, energi terbarukan, wisata halal, dan sektor usaha lainnya.

Sektor usaha yang dikembangkan disesuaikan dengan potensi dan kondisi sekitar pesantren. Selain itu, unit usaha yang dikembangkan sangat diutamakan pada sektor usaha produktif yang menghasilkan nilai tambah (value added).

"Hal tersebut akan dapat mendorong kemandirian ekonomi di lingkungan pondok pesantren," ujarnya.

Salah satu pesantren yang sudah mampu mengembangkan usaha ekonomi produktif berupa produksi dan penjualan roti adalah Pondok Pesantren Darunnahdlatain NW Pancor, Kabupaten Lombok Timur.

Pengelola Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunnahdlatain (YPH PPD) NW Pancor, bersama jajaran BI Provinsi NTB sudah melakukan pembukaan perdana Nahda Bakery, pada 22 Februari 2020.

Berdirinya Nahda Bakery merupakan buah hasil dari prestasi Pondok Pesantren Darunnahdlatain yang menjadi juara 1 pesantren unggulan dalam perhelatan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Kawasan Timur Indonesia tahun 2019 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Karena tahun lalu berhasil menjadi juara satu dalam Fesyar, kita mendapatkan penghargaan berupa fasilitasi dari BI untuk membangun unit usaha baru memproduksi roti," kata Ketua Umum YPH PPD NW Pancor, Ustadz H Muhammad Djamaluddin, B.Eng, M.Kom.

Sementara itu, Pembina YPH PPD NW Pancor, sekaligus Ketua Umum DT PBNW, Dr KH Muhammad Zainul Majdi, MA, mengapresiasi peran Bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi syariah.

Ulama yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) itu, juga berharap keberadaan unit usaha baru di pondok pesantrennya tidak hanya bermanfaat dari sisi ekonomi saja, tapi juga dapat menjadi tempat praktek dan belajar para santri dalam menjalankan aktivitas usaha dan produksi.

"Unit usaha kami mulai dari kecil, namun jika dilaksanakan dengan istiqomah dan keikhlasan maka insya Allah akan sukses dan membawa berkah seperti yang diajarkan oleh pendiri pondok kami, Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid," ucap TGB.