Pemerintah gandeng layanan telemedik untuk menghindari COVID-19

id virus corona,covid-19,penanganan corona,corona,2019-ncov,novel coronavirus 2019

Pemerintah gandeng layanan telemedik untuk menghindari COVID-19

Polri kerahkan 30 tenaga medis untuk penanganan corona di Wisma Atlet (ANTARA)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menggandeng layanan telemedik atau konsultasi kesehatan berbasis daring sebagai bentuk pencegahan dan penanganan COVID-19.

Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Aliansi Telemedik Indonesia (Atensi) guna memanfaatkan layanan medis berbasis internet dalam memberikan pelayanan terkait COVID-19, baik penyediaan informasi sebagai upaya edukasi dan juga kesiapsiagaan hingga konsultasi interaktif via daring.

Layanan konsultasi daring membantu pemerintah dalam memberikan informasi COVID-19 yang benar sehingga masyarakat dapat mengantisipasi berita palsu (hoaks) maupun mengurangi kepanikan.

Selain itu ada pula pemberian informasi mengenai tingkat risiko warga terhadap COVID-19 agar masyarakat dapat meminimalkan kunjungan ke fasilitas kesehatan sehingga isolasi mandiri dan pembatasan fisik atau jaga jarak dapat lebih efektif. Cara seperti ini diharapkan dapat membantu fasilitas kesehatan untuk lebih fokus terhadap penanganan pasien positif COVID-19 yang membutuhkan perawatan khusus.

Sedangkan bagi masyarakat yang berisiko tinggi pengidap COVID–19, layanan telemedik tersebut terhubung langsung dengan fasilitas kesehatan terdekat maupun rumah sakit rujukan sesuai dengan protokol resmi pemerintah.

Sebanyak dua belas perusahaan digital yang tergabung dalam Atensi siap untuk bersinergi dengan pemerintah. Perusahaan tersebut DokterSehat, Alodokter, Halodoc, SehatQ, KlikDokter, Good Doctor Technology Indonesia, ProSehat, Link Medis Sehat, Klinikgo, Perawatku.id, Aveecena dan Docquity.

Jangkauan layanan telemedik ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah-wilayah terindikasi rawan penyebaran COVID – 19.

Kementerian Kesehatan juga bekerja sama dengan Grab Indonesia dan Good Doctor Technology Indonesia (GDTI) untuk memberikan layanan khusus pemeriksaan atau skrining awal COVID–19. Mekanisme layanan melalui tanya-jawab secara daring dengan platform GrabHealth yang didukung oleh Good Doctor.

Keistimewaan layanan ini, warga atau pengguna dapat berkonsultasi dengan mitra dokter siaga selama 24 jam dalam seminggu dengan gratis. Pada layanan yang melibatkan Good Doctor, mitra dokter mendapatkan bekal secara langsung dengan satu pedoman konsultasi yang terstruktur, bekal rekomendasi medis yang akurat, dan berbagai informasi terkini mengenai wabah COVID-19 dari Kementerian Kesehatan. Hal tersebut untuk memastikan kualitas layanan yang baik, andal dan akurat.

Selain itu, konsultasi melalui mitra dokter juga dapat mengetahui risiko COVID–19 pada tingkat rendah atau sedang. Kemudian, mitra dokter dapat menganjurkan pengguna untuk melakukan isolasi diri sendiri atau merujuk ke rumah sakit bila ada indikasi kemungkinan risiko tinggi.

Layanan GrabHealth ini dapat diakses pengguna Grab di beberapa wilayah, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Cirebon, Sukabumi, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya,Malang, Sidoarjo, Denpasar, Medan, Palembang, Balikpapan, Samarinda, Makassar dan Manado.