Mataram (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan program bantuan langsung berupa pemberian santunan kepada 5.000 fakir miskin di kota ini, sebagai salah satu upaya membantu masyarakat di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
"Satu orang fakir miskin mendapatkan Rp150 ribu, sehingga total anggaran yang kita siapkan sekitar Rp750 juta," kata Ketua Baznas Kota Mataram H Mahsar Malaca di Mataram, Jumat.
Dia mengatakan, bantuan untuk 5.000 orang fakir miskin ini disalurkan melalui masing-masing kelurahan di 50 kelurahan, pada akhir bulan April atau bersamaan dengan masuknya bulan Ramadhan 1441 Hijriah.
Santunan kepada fakir miskin sebanyak 5.000 orang tersebar pada 50 kelurahan dengan ketentuan satu kelurahan 100 orang itu, merupakan program tahunan Baznas Kota Mataram yang diberikan saat bulan Ramadhan.
Ramadhan tahun ini, masyarakat dihadapkan dengan bencana non-alam berupa wabah COVID-19, yang sudah memberikan dampak secara ekonomi di tengah masyarakat.
"Untuk itu, kami berharap bantuan berupa dana langsung tunai ini bisa membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.
Dikatakan, santunan fakir miskin yang diberikan ini merupakan bantuan konsumtif dengan tujuan agar masyarakat miskin ikut berbahagia menyambut bulan Ramadhan.
Apalagi, tambahnya, zakat, infak dan sedekah yang dihimpun di Baznas 99 persen untuk fakir miskin, sehingga masyarakat miskin berhak menggunakan bantuan itu sesuai kebutuhan mereka.
Ia mengatakan, sasaran penyaluran bantuan fakir miskin ini sepenuhnya diserahkan kepada pihak kelurahan, karena kelurahan bersama lingkunganlah yang mengetahui siapa masyarakatnya yang masuk kategori fakir miskin dan layak mendapatkan bantuan.
"Alhamdulillah, kalau masyarakat bisa memanfaatkan batuan itu sebagai tambahan modal usahannya," katanya.
Menurutnya, bantuan bagi 5.000 ribu fakir miskin yang bersifat konsumtif itu, berbeda dengan bantuan modal usaha dan pinjaman modal bergulir yang diberikan kepada kelompok-kelompok usaha dan pedagang kali lima.
"Kalau bantuan modal dan pinjaman bergulir itu memang kita peruntukan bagi pedagang, dan pemanfaatannya kita pantau, begitu juga pengembaliannya," terangnya.
Mahsar menambahkan, dana bantuan yang disalurkan Baznas itu bersumber dari dana zakat profesi dari kalangan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kota Mataram, termasuk dari kalangan guru.
Berita Terkait
Pemkot Bima mendukung Baznas distribusikan zakat bagi warga miskin
Sabtu, 6 April 2024 3:58
Pemprov NTB mengajak masyarakat bayar ZIS melalui Baznas
Jumat, 5 April 2024 5:23
BAZNAS Jakarta Barat minta sekolah ringankan biaya tebus ijazah
Senin, 1 April 2024 17:59
Pemkot Mataram salurkan 12.000 paket santunan Idul Fitri 1445 Hijriyah
Senin, 1 April 2024 16:54
Baznas distribusikan makanan siap saji di Palestina
Sabtu, 30 Maret 2024 8:46
Literasi menjadi tantangan dalam optimalkan potensi zakat
Rabu, 27 Maret 2024 5:21
Bupati Bima ajak masyarakat tunaikan zakat di Bulab Ramadhan
Kamis, 21 Maret 2024 20:00
Bappenas gagas pemanfaatan data Regsosek
Kamis, 21 Maret 2024 5:45