RATUSAN WARGA LOMBOK TIMUR TAWURAN

id


Lombok Timur, NTB,1/8 - (ANTARA)- Ratusan warga di Kabupaten Lombok Timur yakni warga Pancor dan Masbagik, Minggu dinihari melakukan tawuran di Jalan Panglima Sudirman Pancor dengan menggunakan bom molotov,senjata tajam, kayu,botol bekas minuman teh botol.

Namun untung dalam kasus tersebut, tidak ada korban jiwa, karena aparat berhasil menghalau dan memukul mundur kedua kubu yang bertikai dengan mengeluarkan puluhan kali tembakaran peringatan, untuk meredam aksi saling serang tersebut.

Saat berita ini diturunkan Minggu pagi , situasi sudah mulai tenang , akan tetapi aparat masih disiagakan.

Informasi yang berhasil dihimpun ANTARA menyebutkan penyebab terjadinya aksi saling serang tersebut, dipicu oleh sikap warga Masbagik yang tidak terima dengan tindakan yang dilakukan oleh beberapa warga Pancor yang diduga melakukan pemukulan terhadap beberapa warga Masbagik yang sedang bermain di Taman Kota Selong bersama teman-temannya.

Warga Masbagik kemudian melakukan pencarian terhadap warga Pancor yang melakukan pemukulan itu, dengan menyisir wilayah Taman Kota Selong,lalu menuju arah jalan TGKHM.Zainuddin Abdul Madjid.

Tapi begitu mau memasuki wilayah Pancor, ratusan warga Pancor menyerang warga Masabagik yang menggunakan sepeda motor, karena sebelumnya warga Pancor mendapatkan informasi kalau warga Masbagik akan melakukan penyerangan.

Akibatnya,warga Masbagik lari kocar- kacir menyelamatkan diri,begitu mendapatkan serangan dari warga Pancor dengan menggunakan batu maupun alat lainnya. Tapi untung aparat cepat tanggap dengan membubarkan kedua massa yang bertikai tersebut, sehingga situasi bisa dikendalikan aparat kepolisian.


Tembakan peringatan

Namun ternyata kasus tersebut tidak terhenti sampai disitu karena ternyata berbuntut panjang, dengan terjadinya aksi saling serang kembali antara warga Masbagik, sekitar pukul 02.30 Wita di Jalan Panglima Basar Jenderal Sudirman atau depan rumah pribadi Gubenur NTB, meski sudah diblokade oleh aparat kepolisian.

Ratusan warga Masbagik yang sebelumnya dicegat di simpang empat Dasan Lekong dan Gapura Gelang oleh aparat, dengan berjalan kaki dan sepeda motor, sambil membawa bom molotov, senjata tajam , bambu dan kayu agar tidak bergerak menyerang ke Pancor, untuk menghindari bentrokan massal, apalagi warga pancor sudah siap menyerang.

Tapi usaha aparat tidak membuahkan, karena warga Masbagik berhasil menembus blokade aparat di gapura Gelang, dengan merangsek maju yang pada akhirnya tertahan di depan rumah pribadi Gubenur NTB oleh aparat.

Warga Masbagik yang sudah terbakar emosi melemparkan bom molotov ke aparat yang berjaga-jaga dan ke kantor BPD Syariah yang terletak di Pancor Trade Center (PTC), sambil sekali berteriak maju dan serang.

Sementara Ribuan warga Pancor yang mendengar PTC dibakar oleh warga Masbagik, dengan membawa berbagai botol, besi, senjata tajam , tongkat, bambu dan lainnya yang semulanya tertahan di depan Pertamina Pancor maju bergerak menuju arah warga Masbagik.

Maka aksi saling lempar menggunakan batu pun tidak dapat terelakkan lagi, meski dijaga ketat aparat kepolisian Polres Lotim. Akan tetapi melihat aksi massa yang sudah mulai beringas,dan mengarah ke tindakan anarkis, membuat aparat kepolisian bertindak tegas dengan melepaskan tembakan peringatan berkali-kali.

Massa yang begitu banyaknya, akhirnya kocar kacir menyelamatkan diri, begitu mendengar tembakan, sehingga massa berhasil dipukul mundur dan aparat berhasil mengembalikan keadaan menjadi tenang , walau situasinya masih mencekam.

Waka Polres Lombok Timur, Kompol Darsono, saat dikonfirmasi membenarkan kasus saling serang dua desa di Lotim yang penyebabnya, adanya kasus pemukulan dan kesalahpahaman.

Akan tetapi pihaknya kini bisa mengembalikan situasi menjadi tenang lagi.

Dengan menerjunkan kurang lebih satu kompi Dalmas, satu Kompi Staf, satu peleton gabungan Sat Reskrim dan Intelkam dan satu Kompi Brimob Kompi Labuhan Haji.Bahkan pihaknya juga mengamankan alat yang digunakan warga Masbagik melakukan penyerangan seperti bom molotov dan alat-alat lainnya.

Dalam kasus tersebut,polisi masih belum mengamankan kedua warga yang diduga sebagai provokator, akan tetapi pihaknya akan mempertemukan warga kedua kecamatan,kelurahan/desa dan tokoh masyarakat Masbagik dan Pancor untuk menyelesaikan persoalan ini, agar tidak membias kearah yang lebih besar.

" Situasi sekarang sudah kondusif," ujar Waka Polres seraya mengatakan apa yang dilakukan aparat dengan mengeluarkan tembakan peringatan hanya semata-mata untuk menghidari bentrokan yang lebih besar lagi dan sudah sesuai dengan prosedur. (*)