Yerusalem (ANTARA) - Ibu dari seorang pemuda autis Palestina pada Sabtu menuding polisi Israel menutupi pembunuhan anaknya.
Iyad el-Hallak ditembak mati oleh polisi Israel di Yerusalem pada 30 Mei setelah mereka "mencurigai bahwa ia memiliki senjata". Polisi lantas mendapati bahwa pria berusia 32 tahun itu tak dilengkapi dengan senjata.
"Tak ada progres dalam penyelidikan sehubungan dengan kematian putra saya," kata Rana el-Hallak kepada surat kabar Yedioth Aharonoth.
"Kami tidak akan diam meski polisi dan pemerintah berupaya menyembunyikan (pembunuhan)," katanya.
Ibu korban mendesak agar polisi yang telah menewaskan putranya diadili.
"Tempat mereka harusnya di penjara seumur hidup," katanya, yang lantas mengkritik langkah Israel untuk menekan protes yang menuntut keadilan dari pembunuh el-Hallak.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Ketua Presidium AWG Nur Ikhwan Abadi tutup usia
Minggu, 1 Desember 2024 10:13
Indonesia dukung ICC perintahkan tangkap Netanyahu
Sabtu, 23 November 2024 12:24
Veto Amerika di Dewan Keamanan PBB tunjukkan standar ganda
Sabtu, 23 November 2024 5:53
Airlangga sebut perjanjian ICA-CEPA telah selesai
Minggu, 17 November 2024 19:05
Solidaritas, Ribuan warga kibarkan bendera Indonesia dan Palestina di Selat Sunda
Sabtu, 16 November 2024 20:09
Palestina sambut baik adopsi resolusi PBB untuk kemerdekaan
Sabtu, 16 November 2024 5:44
Mohammed Shabat Dokter lulusan Indonesia gugur di Gaza Palestina
Kamis, 14 November 2024 12:57
Isu Palestina tetap di hati
Kamis, 14 November 2024 6:39