Gugus Tugas COVID-19 Kota Mataram siap diverifikasi terkait data pasien

id covid,mataram,corona

Gugus Tugas COVID-19 Kota Mataram siap diverifikasi terkait data pasien

Anggota Tim Gugus Tungas Penanganan COVID-19 Kota Mataram sekaligus Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram I Nyoman Swandiasa. (Foto: ANTARA News/Nirkomala).

Mataram (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyatakan siap diverifikasi dan mempertanggungjwabkan data pasien COVID-19 yang disampaikan ke publik.

"Data yang kami sampaikan melalui rilis resmi oleh Tim Gugus Tungas Penanganan COVID-19 Kota Mataram adalah data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan," kata Anggota Tim Gugus Tungas Penanganan COVID-19 Kota Mataram sekaligus Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram I Nyoman Swandiasa, di Mataram, Kamis.

Pernyataan itu disampaikannya menanggapi adanya protes sejumlah warga dari Lingkungan Dasan Sari, Kelurahan Kebon Sari, Kecamatan Ampenan, melalui beberapa media sosial yang menyebut warganya yang terkonfirmasi positif per 16 Juni 2020, hanya dua orang.

Sementara, dari Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram, merilis secara resmi jumlah pasien positif di Lingkungan Dasan Sari secara kumulatif sebanyak 9 orang.

"Sebanyak 9 orang dari Lingkungan Dasan Sari, terdata 'by name by address' pada data base tim gugus COVID-19. Kami siap diverifikasi dan jika dibutuhkan kita siap membuka data tersebut," katanya menegaskan.

Dikatakan, sistem kerja pemerintah harus berdasarkan data formal dan normatif agar data yang disampaikan ke masyarakat adalah data yang valid serta bisa dipertanggungjawabkan.

"Kalau tidak ada sumber data yang jelas, atau hanya berdasarkan opini-opini, kita tidak berani merilis resmi dan bukan begitu cara kerja pemerintah," katanya.

Sementara menanggapi adanya data yang disampaikan warga dari pihak puskesmas setempat yang menangani pasien COVID-19 menyebutkan hanya ada 2 pasien positif COVID-19, Swandiasa mengatakan, pihaknya siap melakukan uji sumber data dari mana.

"Kalau pihak puskesmas yang menyampaikan datanya adalah orang yang berkompeten sumber datanya dengan gugus pasti sama, sebab kita ambil data juga dari puskesmas secara berjenjang kemudian kita olah sampai menjadi data yang valid di tingkat gugus," ujarnya.

Swandiasa sebelumnya mengatakan, berdasarkan data Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Selasa (16/6-2020) pukul 12.00 Wita, sebanyak 50 kelurahan di Kota Mataram sudah masuk zona merah COVID-19, namun jika dilihat sebaran per lingkungan, kasus COVID-19 ditemukan pada 164 lingkungan dari 325 lingkungan di Mataram.

Menurutnya, lingkungan dengan kasus positif COVID-19 terbanyak berada pada Lingkungan Gubuq Pangara sebanyak 13 kasus, kemudian Pejeruk Desa 12 kasus, Pelembak 9 kasus, Dasan Sari 9 kasus dan Lingkungan Pejarakan 9 kasus.

"Jadi kalau diliat kasus perlingkungan, masih ada 161 lingkungan masuk zona hijau atau nihil kasus COVID-19, dari 325 lingkungan di Mataram," sebutnya.