Moskow (ANTARA) - Kepolisian federal Brazil menuding mantan Presiden Jair Bolsonaro menyerahkan data vaksinasi COVID-19 palsu ke sistem layanan kesehatan nasional, yang membuatnya terancam vonis hingga 12 tahun penjara, demikian laporan situs berita Brazil G1 pada Selasa (19/3).
Menurut media tersebut, Bolsonaro didakwa telah melakukan asosiasi kriminal dan memalsukan data ke sistem informasi dalam kasus pemalsuan sertifikat vaksinasi COVID-19, katanya.
Selain Bolsonaro, 16 tersangka lainnya dikabarkan telah didakwa. Saat ini kasus tersebut akan dilimpahkan ke kejaksaan yang akan memutuskan apakah kasus itu akan dilimpahkan ke pengadilan atau dibatalkan.
Keterlibatan dalam asosiasi kriminal dapat divonis 1 sampai 3 tahun penjara, sedangkan melaporkan data palsu kepada pihak berwenang bisa divonis 2 sampai 12 tahun penjara. Pada Januari lembaga antikorupsi di Brazil mengatakan bahwa informasi tentang vaksinasi virus corona di kartu vaksinasi Bolsonaro adalah salah.
Baca juga: Calon jamaah haji Mataram disiapkan vaksin COVID-19
Baca juga: Kaum laki-laki bisa ambil vaksin HPV
Diketahui bahwa mantan presiden itu bahkan tidak berada di kota pesisir Sao Paulo pada hari dugaan dilakukannya vaksinasi pada 19 Juli 2021.
Bolsonaro dikenal dengan sikapnya yang skeptis terhadap COVID-19, yang menganggap COVID-19 sebagai flu belaka.
Dia menolak memakai masker di acara publik dan mengkritik pembatasan COVID-19 yang diberlakukan negara-negara bagian.
Sumber: Sputnik
Berita Terkait
Wabah COVID-19 memburuk, AS membatasi perjalanan dari Brazil
Senin, 25 Mei 2020 13:40
Brazil, pusat baru wabah corona, melaporkan 965 kematian harian
Minggu, 24 Mei 2020 17:54
Bolsonaro pecat Menkes, menentang rekomendasi dari pakar kesehatan
Jumat, 17 April 2020 13:12
Presiden Brazil sebutkan yang terapkan "lockdown" penjahat
Kamis, 26 Maret 2020 12:23
Presiden Brazil mengatakan kemungkinan mengidap kanker kulit
Kamis, 12 Desember 2019 10:01
Presiden Brazil menuding aktor DiCaprio bayar untuk pembakaran Amazon
Sabtu, 30 November 2019 8:43
Presiden Brazil membela Neymar soal tuduhan perkosaan
Kamis, 6 Juni 2019 8:02
RI to achieve energy self-sufficiency with Brazil, Congo: President
Selasa, 10 Desember 2024 19:50