Mataram (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Mataram, H Didi Sumardi, mengapresiasi kualitas Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) yang diterapkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Nusa Tenggara Barat dalam rangka mencegah penularan COVID-19.
"Saya sudah berkunjung langsung ke kantor BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang NTB untuk menyaksikan secara langsung pelayanan yang diberikan kepada para pekerja. Saya lihat pelayanan yang dilakukan dengan nama Lapak Asik tersebut sangat membantu masyarakat," kata H Didi Sumardi, di Mataram, Selasa.
Menurut dia, pelayanan tersebut diadaptasikan dengan situasi dan kondisi serta sesuai protokol kesehatan arahan pemerintah.
Selain itu, proses pelayanan justru cepat dan lebih efektif. Cukup lewat wawancara kelompok, 1 CS kepada 3-4 orang langsung (one to many).
Didi menambahkan, pelayanan seperti itu merupakan terobosan sangat bagus dari BPJAMSOSTEK kepada para pekerja yang memang sangat membutuhkan layanan klaim cepat, terutama yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Sekali lagi, kami sangat apresiasi dan mendukung pelayanan dari BPJAMSOSTEK. Kami juga titip pesan agar setiap petugas atau karyawan BPJAMSOSTEK dapat menyampaikan kepada para pekerja yang mengambil klaim jaminan hari tua untuk dapat digunakan dengan produktif," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang NTB, Adventus Edison Souhuwat menjelaskan, Lapak Asik bisa dipakai secara daring (online), di mana peserta cukup akses antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id kemudian mengirim berkas dan menunggu wawancara konfirmasi oleh petugas melalui sambungan video telepon.
"Sebenarnya lebih praktis dan mudah, karena peserta tidak perlu datang ke kantor bisa lewat rumah. Namun, jika kesulitan atau terkendala dengan kanal daring dapat datang langsung ke kantor cabang terdekat untuk pengajuan klaimnya," katanya.
Ia mengatakan pekerja yang menjadi peserta BPJAMSOSTEK tidak perlu khawatir karena walaupun ke kantor, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan dengan program Lapak Asik.
Artinya, para peserta tidak bertemu langsung dengan petugas bagian pelayanan. Sebab, seluruh proses verifikasi berkas dan wawancara dilakukan lewat video konferensi, di mana satu orang petugas CSO dapat melayani 3-4 orang sekaligus secara bersamaan. Itu yang disebut One to many.
"Dengan prosedur seperti itu, secara tidak langsung kemampuan penyelesaian klaim meningkat, efektif, dan tetap menjaga arahan phsycal distancing. Semenjak dilakukannya One to many, petugas bisa memproses minimal sebanyak 70 klaim offline dan 100 klaim via daring per hari," kata Adventus.*
Berita Terkait
Lima caleg DPRD NTB Dapil Kota Mataram raih suara tertinggi
Minggu, 18 Februari 2024 16:35
Wali Kota Mataram usulkan dana pokok pikiran DPRD untuk peralatan sampah
Senin, 2 Oktober 2023 14:54
Tingkatkan keamanan hindari vandalisme di fasilitas umum Mataram
Jumat, 9 Juni 2023 22:05
DPRD Kota Mataram minta pemerintah awasi penetapan ONH plus
Jumat, 27 Januari 2023 4:01
DPRD Mataram menggelar rapat paripurna usulan pemberhentian wali kota
Selasa, 26 Januari 2021 22:33
Legislator soroti belum meratanya bantuan PKH di Kota Mataram
Senin, 24 Februari 2020 6:48
Pemkot tak permasalahkan pembangunan kantor wali kota ditunda
Senin, 4 November 2019 15:36
DPRD: sistem anggaran kantor wali kota menunggu hasil konsultasi
Jumat, 27 September 2019 16:24