Gubernur: Pernikahan dini hanyalah kebahagiaan sesaat, tapi sengsaranya sepanjang masa

id Nikah dini,Gubernur Sulteng,Pemprov Sulteng,Pernikahan usia anak,Dp3a,Bkkbn,Duta genre

Gubernur: Pernikahan dini hanyalah kebahagiaan sesaat, tapi sengsaranya sepanjang masa

Gubernur Sulteng Longki Djanggola menyampaikan sambutan pada pemilihan Duta Genre Sulteng tahun 2020. (ANTARA/HO-Biro Humas Setda Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola meminta generasi muda di daerahnya agar menunda nikah karena usia masih dini atau pernikahan usia anak.

"Pernikahan dini hanyalah kebahagiaan sesaat, tapi sengsaranya sepanjang masa,” ucap Gubernur Sulteng Longki Djanggola, di Palu, Minggu.

Gubernur Sulteng juga berharap kepada Duta Generasi Berencana (Genre) berperan sebagai mitra remaja dalam mengatasi permasalahannya, termasuk membantu pemda mencegah pernikahan dini.

Berdasarkan data Pemprov Sulteng angka usia kawin pertama (UKP) pada wanita kurang dari 20 tahun di Sulteng sebesar 58,97 persen dari seluruh perkawinan yang ada.

Menurut Gubernur, hal itu adalah indikasi masih tingginya angka pernikahan dini. Ia juga menyebut bahwa pernikahan dini juga berdampak pada tingginya angka putus sekolah, KDRT, perceraian dan kemiskinan karena pasangan nikah dini belum matang, baik emosional maupun secara  ekonomi, serta menambah risiko bayi lahir prematur, stunting dan kematian ibu melahirkan.

"Untuk itu, Duta Genre Sulteng harus memberi pemahaman tentang berencana itu keren, guna mencegah remaja melakukan pernikahan dini, seks pranikah dan penyalahgunaan narkoba," ujarnya.

Gubernur juga meminta kepada semua pihak, untuk menyosialisasikan kepada generasi muda bahwa usia ideal menikah adalah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.

“Pakai dulu baju wisudamu sebelum baju pengantinmu. Tunda nikah dini itu keren,” kata Longki Djanggola.

Ia juga berpesan kepada para remaja supaya lebih disiplin melaksanakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, karena klaster millenial (remaja dan pemuda), menjadi salah satu yang terbanyak menambah jumlah pasien positif corona, akhir-akhir ini.

"Remaja yang masih suka berkerumun di tempat-tempat ramai, bepergian tidak pakai masker, tidak jaga jarak dan tidak melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) karena menganggap diri sudah kebal dari COVID-19,” katanya.

Karena itu Duta Genre Sulteng diajak gubernur membantu mengatasi COVID-19 dan menyukseskan Pilkada Serentak 2020, khususnya bagi remaja millenial yang sudah mempunyai hak pilih.

“Semoga dari ajang ini akan memberi warna baru dalam upaya-upaya kita menyukseskan kelanjutan program-program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga bangga kencana),” ujar Longki.

Terkait hal itu Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng Maria Ernawati mengatakan duta genre dapat menjadi remaja berkualitas dan role model yang diteladani remaja sebayanya.

“Duta-duta Genre adalah generasi unggul Sulawesi Tengah yang akan menjadi agen perubahan bagi generasi muda,” ucap Maria.
Kepala BKKBN Provinsi Sulteng Maria Ernawati foto bersama dengan peserta Duta Genre Sulteng tahun 2020 (ANTARA/HO-Biro Humas Setda Pemprov Sulteng)