Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola meminta generasi muda di daerahnya agar menunda nikah karena usia masih dini atau pernikahan usia anak.
"Pernikahan dini hanyalah kebahagiaan sesaat, tapi sengsaranya sepanjang masa,” ucap Gubernur Sulteng Longki Djanggola, di Palu, Minggu.
Gubernur Sulteng juga berharap kepada Duta Generasi Berencana (Genre) berperan sebagai mitra remaja dalam mengatasi permasalahannya, termasuk membantu pemda mencegah pernikahan dini.
Berdasarkan data Pemprov Sulteng angka usia kawin pertama (UKP) pada wanita kurang dari 20 tahun di Sulteng sebesar 58,97 persen dari seluruh perkawinan yang ada.
Menurut Gubernur, hal itu adalah indikasi masih tingginya angka pernikahan dini. Ia juga menyebut bahwa pernikahan dini juga berdampak pada tingginya angka putus sekolah, KDRT, perceraian dan kemiskinan karena pasangan nikah dini belum matang, baik emosional maupun secara ekonomi, serta menambah risiko bayi lahir prematur, stunting dan kematian ibu melahirkan.
"Untuk itu, Duta Genre Sulteng harus memberi pemahaman tentang berencana itu keren, guna mencegah remaja melakukan pernikahan dini, seks pranikah dan penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Gubernur juga meminta kepada semua pihak, untuk menyosialisasikan kepada generasi muda bahwa usia ideal menikah adalah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.
“Pakai dulu baju wisudamu sebelum baju pengantinmu. Tunda nikah dini itu keren,” kata Longki Djanggola.
Ia juga berpesan kepada para remaja supaya lebih disiplin melaksanakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, karena klaster millenial (remaja dan pemuda), menjadi salah satu yang terbanyak menambah jumlah pasien positif corona, akhir-akhir ini.
"Remaja yang masih suka berkerumun di tempat-tempat ramai, bepergian tidak pakai masker, tidak jaga jarak dan tidak melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) karena menganggap diri sudah kebal dari COVID-19,” katanya.
Karena itu Duta Genre Sulteng diajak gubernur membantu mengatasi COVID-19 dan menyukseskan Pilkada Serentak 2020, khususnya bagi remaja millenial yang sudah mempunyai hak pilih.
“Semoga dari ajang ini akan memberi warna baru dalam upaya-upaya kita menyukseskan kelanjutan program-program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga bangga kencana),” ujar Longki.
Terkait hal itu Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng Maria Ernawati mengatakan duta genre dapat menjadi remaja berkualitas dan role model yang diteladani remaja sebayanya.
“Duta-duta Genre adalah generasi unggul Sulawesi Tengah yang akan menjadi agen perubahan bagi generasi muda,” ucap Maria.
Berita Terkait
Tiga anak ajukan dispensasi nikah dini di Pengadilan Agama Mataram
Rabu, 23 Oktober 2024 17:19
Generasi muda Indonesia diajak menikah di usia tepat
Rabu, 26 Juni 2024 6:54
Ganjar pesan jangan suruh anak perempuan cepat nikah
Minggu, 17 Desember 2023 14:55
Dampak nikah dini, bumil usia anak banyak ditemukan di Bulukumba
Sabtu, 18 November 2023 7:17
Tak nikah dini selamatkan bangsa dari pendapatan kelas menengah
Jumat, 27 Oktober 2023 20:43
Disdik Mataram menggandeng DP3A cegah kasus pernikahan dini
Kamis, 26 Januari 2023 17:46
Aceh catat 507 pasangan menikah usia dini
Selasa, 20 Desember 2022 3:50
Angka pernikahan dini di Lombok Tengah turun
Selasa, 27 September 2022 17:32