Mataram (ANTARA) - Badan Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Barat akan menyosialisasikan pangan lokal melalui lomba cipta menu pangan khas daerah Dompu pada puncak peringatan Festival Lakey, 5 Desember 2010.
"Ajang Festival Lakey, akan kami manfaatkan untuk menyosialisasikan pangan lokal kepada masyarakat yang menyaksikan festival wisata yang baru pertama kali digelar Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) NTB, Husnanidiaty Nurdin, di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan, lomba cipta menu pangan lokal tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa pangan pokok itu tidak hanya dari beras, tetapi masih banyak jenis pangan lain yang bisa dikonsumsi seperti jagung dan umbi-umbian.
Selain itu, melalui lomba tersebut diharapkan akan muncul kreatifitas dari masyarakat dalam mengolah pangan non beras menjadi sebuah produk pangan yang menyehatkan, meskipun dari bahan baku yang relatif murah.
Lomba cipta menu pangan lokal tersebut akan diikuti oleh ibu-ibu anggota tim penggerak PKK mulai dari tingkat kecamatan hingga kabupaten serta masyarakat umum yang berminat.
"Bagi para pemenang akan disiapkan hadiah menarik oleh panitia lomba dari BKP NTB dan BKP4 Dompu, serta dari tim penggerak PKK Kabupaten Dompu," ujarnya.
Selain menggelar lomba cipta menu pangan lokal khas Dompu, kata Husnanidiaty, pihaknya juga meminta kepada panitia penyelenggara agar menyiapkan pangan non beras sebagai menu makan malam bagi para pejabat pemerintah yang akan menghadiri even yang bertujuan untuk menarik minat wisatawan tersebut.
Hal itu sebagai contoh bagi masyarakat bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengurangi tingkat konsumsi beras di NTB, melalui "One Night No Rice" atau pada malam hari tidak makan beras.
Ia menyebutkan, tingkat konsumsi beras di NTB, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) berada di urutan kedua dari 33 provinsi di Indonesia, setelah Bali.
"Makanya kami berupaya menggerakkan masyarakat agar pada malam hari tidak mengkonsumsi beras dan menggantinya dengan mengkonsumsi buah atau sayuran yang sangat penting buat kesehatan," ujar Husnanidiaty. (*)