Mataram (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan rencana pembangunan satu hotel berbintang di Mataram batal karena investor masih melihat kondisi stabilitas ekonomi.
"Dari dua hotel berbintang yang direncanakan investor akan dibangun tahun 2020, satu hotel yakni Hotel PT Wijaya Karya (Wika) membatalkan rencana pembangunannya karena melihat stabilitas ekonomi akibat pendemi COVID-19," kata Kepala DPMPTSP Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan hotel PT Wika rencananya akan dibangun depan Polda NTB Jalan Langko dengan nilai investasi mencapai di atas Rp100 miliar. Angka pasti nilai investasi, lanjut dia, belum diajukan.
Rencana pembangunan hotel Wika, katanya, baru sampai tahapan permakluman pemenuhan komitmen terhadap pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), sementara dokumen-dokumen lainnya termasuk izin lingkungan juga belum diajukan.
"Awalnya investor semangat untuk segera merealisasikan pembangunan hotel tersebut, namun setelah pandemi COVID-19, mereka kembali berhitung dan pada akhirnya menyatakan batal berinvestasi membangun hotel," katanya.
Sementara, lanjut Irwan, pembangunan hotel PT Nindya Karya Jalan Majapahit Kota Mataram, tetap melanjutkan rencana pembangunannya karena IMB sudah dikeluarkan.
Selain hotel PT Nindya Karya, pada tahun 2019 juga telah dimulai pembangunan hotel PT PP (Pembangunan Perumahan) di Jalan Udayana yang saat ini juga dalam proses pengerjaan.
"Ketiga hotel yang akan dibangun itu di Mataram itu merupakan BUMN bidang konstruksi. Tapi untuk hotel PT Wika sudah menyatakan batal," katanya lagi.
Menurutnya, rencana pembangunan tiga hotel berbintang di Mataram itu guna mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah.
Berdasarkan hasil kajian dari Balitbang menyebutkan Mataram masih membutuhkan pembangunan hotel. Apalagi setelah ditetapkannya percepatan pembangunan KEK Mandalika, yang mengharuskan sekitarnya menjadi daerah penyangga.
Berita Terkait
PHRI prediksi okupansi hotel 2024 turun 10 persen
Selasa, 19 November 2024 18:59
DPRD dan Bapenda Lombok Tengah melakukan uji petik potensi pajak hotel
Selasa, 5 November 2024 17:09
Jumlah tamu hotel berbintang NTB naik 38,35 persen
Sabtu, 2 November 2024 16:09
Puncak okupansi hotel di Mataram diprediksi November 2024
Sabtu, 2 November 2024 16:06
Krisis air berdampak terhadap tamu hotel di kawasan Lombok Utara
Jumat, 1 November 2024 21:11
Serang Israil di hotel Beirut tewaskan tiga awak media
Jumat, 25 Oktober 2024 17:10
Tingkat okupansi hotel di Mandalika Lombok capai 70 persen
Kamis, 24 Oktober 2024 12:26
Sheraton Senggigi gelar ajang lari amal untuk kepedulian pendidikan
Minggu, 20 Oktober 2024 16:17