Kemenag Mataram sosialisasi PBM tatap muka mulai Februari

id kemenag,sekolah,bdr

Kemenag Mataram sosialisasi PBM tatap muka mulai Februari

Ilustrasi: Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai menyosialisasikan persiapan proses belajar mengajar (PBM) tatap muka yang direncanakan mulai 1 Februari 2021, kepada semua kepala madrasah di daerah itu.

"Sosialisasi PBM tatap muka bagi kepala madrasah kami jadwalkan mulai kemarin (7/1-2021), sampai  13 Januari 2021. Harapannya, bisa diteruskan ke orang tua dan masyarakat secara luas," kata Kepala Kantor Kemenag Kota Mataram M Amin di Mataram, Jumat.

Jumlah madrasah di Kota Mataram mulai dari tingkat Raudatul Atfal (RA), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) negeri/swasta sekitar 130-140 unit.

Setelah tahapan sosialisasi, katanya, pada 14-27 Januari 2021, akan dilaksanakan simulasi dengan jumlah siswa terbatas dan penerapan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.

Terutama untuk penerapan 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Karena itu, madrasah harus memastikan pengaturan tempat duduk siswa dan kapasitas siswa pada satu kelas serta menjaga siswa agar tidak berkerumun.

"Saat simulasi, tim pengawas, Satgas COVID-19 bersama jajaran terkait lainnya, akan turun memantau sekaligus mengawasi semua madrasah untuk memastikan penerapan fasilitas dan sarana pencegahan COVID-19 di lingkungan madrasah," katanya.

Setelah tahapan simulasi, lanjut Amin, tahapan selanjutkan dilakukan evaluasi mulai 28-30 Januari 2021. Dalam tahapan evaluasi ini, akan dihimpun hasil pemantuan, pengawasan dan penilaian tim terhadap kondisi madrasah.

"Hasil evaluasi inilah, yang menjadi acuan kami menentukan madrasah mana yang boleh melanjutkan PBM tatap muka, atau ditutup untuk sementara dengan tetap melaksanakan belajar dari rumah (BDR)," katanya.

Setelah diputuskan, lanjut Amin, maka pada tanggal 1 Februari 2021, sekolah yang dinilai layak melanjutkan PBM tatap muka, bisa mulai membuka sekolah dengan ketentuan protokol COVID-19.

Menyinggung tentang tes cepat (rapid test) COVID-19 terhadap para guru, Amin mengatakan, hal itu sifatnya imbauan untuk mencegah terjadinya penularan dan memberikan keyakinan terhadap siswa serta orang tua.

"Tapi kita berharap bisa dilakukan oleh guru dan siswa terutama tingkat MA. Apalagi, rapid test bisa didapatkan secara gratis di 11 puskesmas," katanya.

Lebih jauh Amin mengatakan, kendati PBM tatap muka resmi akan dilaksanakan pada 1 Februari 2021, tapi bagi orang tua yang masih khawatir terhadap penularan COVID-19, boleh tidak mengizinkan anaknya untuk masuk.

"Siswa bersangkutan, bisa tetap ikut belajar melalui sistem dalam jaringan (daring)," katanya menambahkan.