Mataram (ANTARA) - Satuan Tugas COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyatakan jumlah pasien COVID-19 tanpa gejala yang melakukan isolasi di dua rumah sakit darurat terus meningkat sehingga mengurangi potensi penularan d kluster keluarga.
"Kita bersyukur, pasien tanpa gejala yang terkonfirmasi positif COVID-19 mau mengikuti ketentuan untuk isolasi terpusat pada dua rumah sakit darurat yang telah kita siapkan. Jumlahnya lebih dari 40 orang dari 71 pasien yang masih dirawat," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Jumat.
Data terakhir Satgas COVID-19 Kota Mataram, Jumat, pukul 18.00 Wita, tercatat total pasien sembuh sebanyak 1.920 orang, masih dirawat sebanyak 75 orang dan 112 orang meninggal dunia.
Sebanyak 75 orang yang masih dalam perawatan itu, kata dia, sebagian besar atau lebih dari 40 orang sudah masuk RS darurat. Selain itu, ada yang isolasi di sejumlah rumah sakit, baik miliki pemerintah maupun swasta, dengan kondisi bergejala dan ada juga yang isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Khusus untuk pasien COVID-19 yang mau isolasi mandiri di rumah, tim satgas harus memastikan bawah rumah tersebut sesuai dengan kriteria agar tidak menimbulkan kasus baru dari kluster keluarga," katanya.
Satgas memberikan izin isolasi mandiri di rumah, dengan beberapa syarat antara lain di rumah itu tidak ada lansia, bayi dan balita, serta kamar tempat isolasi memiliki toilet sendiri di dalam.
"Jika tidak, pasien harus ikut isolasi terpusat di rumah sakit darurat. Kita akui, suasana kebatinan masyarakat memang lebih nyaman isolasi di rumah, tapi isolasi terpusat jauh lebih baik karena kesehatan akan terpantau dan menghindari keluarga tertular," katanya.
Menurutnya, pasien-pasien COVID-19 yang masuk ke dua hotel yang menjadi rumah sakit darurat COVID-19 yakni Hotel Nutana dan Fizz, merupakan hasil penelusuran (tracing) yang dilakukan baik dari RSUD Kota Mataram dengan target 3.000 sampel maupun 11 puskesmas se-Kota Mataram dengan target 1.100 sampel.
"Agar hasil penelusuran maksimal, satu pasien positif, ditelusuri hingga 20 orang kontak erat," katanya.
Sampai saat ini, dari dua hotel yang disiapkan pemerintah kota untuk isolasi mandiri terpusat pasien COVID-19 tanpa gejala, baru terisi penuh satu hotel yakni Nutana Hotel.
"Karena itu satu hotel lagi yakni Fizz, sudah mulai diaktifkan kemarin (Kamis 18/2, red). Di Fizz kita siapkan 40 tempat tidur juga, sama seperti Nutana Hotel," katanya.*
Berita Terkait
CKPN sebut Cadangan kerugian perbankan per Februari bisa tutup kredit macet
Rabu, 3 April 2024 6:26
OJK mengumumkan restrukturisasi kredit COVID-19 berakhir
Minggu, 31 Maret 2024 19:39
Stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 19:30
OJK akhiri restrukturisasi kredit
Minggu, 31 Maret 2024 18:47
Mantan Presiden Jair Bolsonaro dituduh palsukan data vaksinasi COVID
Rabu, 20 Maret 2024 8:04
COVID-19 pandemic provideslesson to anticipate unknown viruses
Senin, 4 Maret 2024 5:40
Calon jamaah haji Mataram disiapkan vaksin COVID-19
Jumat, 1 Maret 2024 14:21
Polresta Mataram serahkan data audit kasus korupsi masker COVID-19 ke BPKP
Senin, 26 Februari 2024 16:31