BPBD Mataram memantau permukaan air sungai antisipasi longsor

id longsor,mataram,bpbd

BPBD Mataram memantau permukaan air sungai antisipasi longsor

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram Mahfuddin Noor. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meningkatkan pemantauan dan pengawasan sejumlah permukaan air sungai yang melintasi Kota Mataram sebagai langkah antisipasi terjadinya banjir dan longsor.

"Dari hasil pantauan kami, sejauh ini permukaan air sungai di Mataram relatif normal, kendati terjadi peningkatan intensitas hujan dalam beberapa pekan terakhir ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Senin.

Pernyataan itu disampaikan terkait kembali terjadinya hujan deras disertai angin yang cukup lama melanda Kota Mataram dalam tiga hari terakhir ini serta bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Bima dan Nusa Tenggara Timur.

Dikatakannya, wilayah NTB termasuk Kota Mataram masih dalam posisi waspada siaga bencana alam, seperti angin puting beliung, banjir dan longsor. Apalagi berdasarkan prediksi BMKG saat ini masih masuk musim hujan, sehingga hujan dengan intensitas sedang, bahkan lebat disertai petir dan angin kencang diprediksi masih akan terjadi.

"Karena itu, setiap pukul 17.00 Wita ke atas Mataram mulai mendung dan terjadi hujan meski tidak terlalu besar dan lama," katanya.

Ia mengimbau masyarakat terutama yang tinggal di pinggir sungai di kota itu agar waspada terhadap banjir dan longsor.

"Sampai saat ini, potensi longsor belum ada tetapi masyarakat harus tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi kapan saja," katanya.

Sementara dampak terhadap genangan, katanya, sejauh ini belum ada titik genangan yang berdampak signifikan. Pasalnya, genangan yang terjadi seperti di Karang Buaye Pagutan, Jalan Pemuda Gomong, Jalan Airlangga rata-rata terjadi akibat curah hujan tinggi sehingga tidak bisa tertampung oleh kapasitas saluran dan tim dari Dinas PUPR aktif melakukan penanganan.

"Sedangkan untuk ketinggian gelombang masih normal, dengan ketinggian di bawah meter," katanya.