Kemenkes menambah target sasaran vaksinasi lansia Mataram jadi 22 ribu

id vaksin,lansia ,mataram

Kemenkes menambah target sasaran vaksinasi lansia Mataram jadi 22 ribu

Kegiatan vaksinasi COVID-19 masal yang dilaksanakan tim dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menambah target sasaran vaksinasi COVID-19 bagi lanjut usia (lansia) dari 13.366 menjadi sekitar 22 ribu lansia.

"Tambahan sasaran vaksinasi lansia dari 13.366 menjadi 22 ribu lansia itu kami terima resmi dari Kemenkes RI," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Senin.

Akan tetapi, dalam surat tersebut tidak dijelaskan apa yang menjadi acuan penambahan target sasaran vaksinasi lansia tersebut. Kalau untuk target sebelumnya 13.366 lansia, datanya hampir sama dengan data di posyandu, lansia serta data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Mataram.

Terkait dengan itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Dukcapil Kota Mataram terkait data penduduk yang masuk kategori lansia atau usia di atas 60 tahun.



"Jika Kemenkes menambah target sasaran berdasarkan usia di atas 50 tahun, artinya data tambahan itu adalah kategori pralansia," ujarnya.

Ia mengatakan dengan adanya tambahan target sasaran vaksinasi lansia tersebut mempengaruhi realisasi cakupan vaksinasi lansia yang sekarang sudah mencapai 74 persen dari target 13.366 lansia, turun menjadi sekitar 36 persen dari target sekitar 22.000 lansia.

"Tadinya kita sudah senang dengan cakupan 74 persen, tapi ternyata targetnya ditambah lagi. Prinsipnya, selama vaksin tersedia, kita siap laksanakan," katanya.

Untuk ketersediaan vaksin, Usman menyebutkan stok vaksin di gudang Dinkes saat ini masih tersedia sekitar 700 dosis. Jumlah itu sisa pendistribusian pada Rabu (7/4) sebanyak 1.500 dosis atau 150 vial dapat digunakan untuk 1.500 sasaran.

"Vaksin yang ada di kami, khusus untuk pelayanan di 11 puskesmas dengan prioritas layanan lansia dan guru. Jika habis, kita usulkan pendistribusian lagi," katanya.*