Mataram (ANTARA) - Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia (ADPI) wilayah Nusa Tenggara Barat meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menaikkan keuntungan penjualan pupuk bersubsidi di tingkat pedagang pengecer.
"Keuntungan pedagang pengecer resmi pupuk bersubsidi relatif kecil. Ditambah lagi sekarang ini mereka harus mengeluarkan biaya pengurusan dokumen petani yang menebus pupuk," kata Ketua ADPI NTB Totok Budiharta, di Mataram, Rabu.
Menurut dia, para pedagang pengecer pupuk bersubsidi diawasi oleh distributor dan produsen. Jika mereka menjual pupuk bersubsidi di atas harga eceran tertinggi bisa dikenakan sanksi.
Di satu sisi, kata Totok, para pedagang pengecer tersebut terbebani dengan aturan baru penebusan pupuk bersubsidi yang dikeluarkan oleh Kementan.
Para pedagang pengecer mengeluarkan biaya untuk mencetak dokumen para petani secara manual setiap kali penebusan karena mereka belum memperoleh kartu tani. Padahal, upaya tersebut seharusnya dilakukan oleh para petani.
"Akibat sistem penebusan baru tersebut, ada belasan pedagang pengecer pupuk resmi di NTB, yang sudah berhenti. Mereka tidak sanggup lagi dengan pola penebusan pupuk bersubsidi yang sekarang," ujarnya.
Totok mengaku upaya menyuarakan aspirasi para pedagang pengecer pupuk resmi di NTB, sudah disampaikan ke ADPI di tingkat pusat untuk kemudian diteruskan ke Kementan.
"ADPI Pusat juga sudah menyuarakan masalah tersebut ke Kementan. Ada dua yang kami minta, segera realisasikan kartu tani sebagai alat penebusan pupuk bersubsidi dan naikkan keuntungan pedagang pengecer," ucapnya.
Berita Terkait
Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi capai 100 persen
Selasa, 19 Maret 2024 6:21
Mataram peroleh kuota pupuk bersubsidi sebanyak 929 ton
Selasa, 6 Februari 2024 16:49
Tim gabungan awasi penyaluran pupuk bersubsidi di Lombok Tengah
Senin, 5 Februari 2024 19:31
Penyederhanaan iPubers mudahkan penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani
Senin, 5 Februari 2024 12:29
Upaya menjaga ketahanan pangan di tengah pengurangan pupuk bersubsidi
Rabu, 31 Januari 2024 7:54
Ketua DPRD Lombok Tengah minta Distan tingkatkan pengawasan pupuk bersubsidi
Jumat, 19 Januari 2024 12:36
Pupuk Indonesia edukasi distributor di NTB menggunakan i-Pubers
Kamis, 18 Januari 2024 5:30
Pupuk Indonesia edukasi distributor di NTB gunakan i-Pubers
Rabu, 17 Januari 2024 22:01