Bukittinggi Peduli membagikan rendang ke warga kurang mampu

id Rendang sumbar,Idul adha

Bukittinggi Peduli membagikan rendang ke warga kurang mampu

Pengunjung melihat replika salah satu jenis masakan rendang di Museum Randang, kawasan Museum Adityawarman Padang, Sumatera Barat, Kamis (24/6/2021). Museum Randang memberikan informasi sejarah, replika berbagai jenis rendang serta bumbu, dan alat yang terlibat dalam pembuatan makanan terlezat di dunia versi CNN itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.

Bukittinggi (ANTARA) - Komunitas Bukittinggi Peduli menyalurkan bantuan bagi warga kurang mampu berupa rendang yang bahan daging mentahnya digalang dari donatur seluruh masjid dan mushalla di Bukittinggi dan Agam.

"Kami mengirimkan surat dan permintaan kepada masjid dan mushalla di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam yang mengadakan kurban, berapapun donasi berupa daging kurban itu kami terima untuk dijadikan rendang," kata Ketua Komunitas Forum Bukittinggi Peduli, Dodi Friyandi di Bukittinggi, Selasa.

Ia mengatakan, selama ini banyak masyarakat yang hanya bisa mendapatkan daging kurban tapi tidak mampu menjadikannya rendang karena faktor ekonomi.

"Kami berinisiatif menjadikan daging kurban yang diberikan oleh donatur untuk segera dijadikan rendang yang langsung bisa dimakan oleh warga yang kekurangan dalam hal ekonomi, untuk bumbu dapur membuat rendang saja bisa mencapai Rp100 ribu," kata dia.

Menurutnya, komunitas Bukittinggi Peduli telah mencarikan penerima yang pantas mendapatkan bantuan berupa rendang di daerah Bukittinggi dan Agam.

"Kami telah melakukan survei ke lapangan, InsyaAllah kami yakin panitia kurban di seluruh masjid dan mushalla akan memberikan sukarela daging kurban untuk saudara kita yang memang membutuhkan itu," kata dia.

Komunitas Forum Bukittinggi Peduli saat ini memiliki anggota sebanyak 73 orang yang berasal dari relawan dan pegiat sosial di Bukittinggi Agam dan sekitarnya.

Komunitas yang berkantor di Gulai Bancah itu berharap bantuan dan aktivitas yang mereka lakukan bisa membantu warga sekitar terlebih di waktu pandemi dan pemberlakuan pembatasan gerak masyarakat saat ini.