Enam nakes dapatkan logam mulia pada puncak HUT ke-28 Kota Mataram

id nakes,logam,mulia

Enam nakes dapatkan logam mulia pada puncak HUT ke-28 Kota Mataram

lustasi: sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan skrining sebelum pemberian vaksin COVID-19. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan logam mulia kepada enam tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan dalam penanganan COVID-19 di kota ini.

Logam mulia itu diserahkan langsung kepada dua orang perwakilan nakes oleh Ketua DPRD Kota Mataram Didi Sumardi seusai upacara bendera perayaan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-28 Kota Mataram disaksikan semua tamu undangan dan peserta upacara, di Mataram, Selasa.

Menanggapi pemberian logam mulia untuk nakes tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Usman Hadi, mengucapkan terima kasih kepada pihak yang memberikan perhatian dan bantuannya kepada nakes.

"Semoga, logam mulia yang diterima bisa menjadi motivasi meningkatkan pelayanan terhadap pasien, terlebih pasien COVID-19," katanya.

Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, mengatakan, pemberian logam mulia kepada nakes tersebut sebagai bentuk apresiasi pemerintah kota terhadap semangat dan kinerja nakes selama pandemi COVID-19.

"Enam nakes yang mendapat logam mulia itu, berasal dari Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kota Mataram dan puskesmas," katanya.

Swandisa mengatakan, nakes yang mendapatkan logam mulia tersebut adalah nakes yang dinilai berprestasi, inspiratif serta inovatif dalam memberikan pelayanan di tengah pandemi COVID-19.

"Pemberian logam mulia untuk nakes ini merupakan kerja sama atau sumbangan dari Pegadaian yang merupakan salah satu perusahaan BUMN dan menjadi mitra Pemerintah Kota Mataram," katanya.

Lebih jauh Swandiasa mengatakan, selain pemberian logam mulia secara simbolis saat perayaan puncak HUT ke-28 Kota Mataram juga diserahkan santunan kepada tiga orang keluarga Aparatur Sipil Negara (ASN) yang meninggal dunia sebagai bentuk perhatian dan tanda turut berduka.

"Tiga ASN yang meninggal tersebut, meninggal secara normal buka terpapar COVID-19," katanya.

Selain itu, sambung Swandiasa, dilakukan pencanangan program unggulan Kota Mataram, meliputi pencanangan tandatangan digial, "call center" 112 Kota Mataram yang sempat mati suri, "one agency one innovation" atau satu OPD minimal satu inovasi dan penandatangan prasasti nol kilometer Mataram.