Jenazah pekerja migran asal Lombok Tengah akibat kapal tenggelam di Malaysia dipulangkan

id PMI

Jenazah pekerja migran asal Lombok Tengah akibat kapal tenggelam di Malaysia dipulangkan

Salah satu jenazah korban saat dibawa pihak keluarga di Desa Barebali, Lombok Tengah, Jumat (17/12/2021) ANTARA/Akhyar

Praya, NTB (ANTARA) - Tiga jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat yang meninggal, karena mengalami kecelakaan laut di perairan Johor Malaysia berhasil dipulangkan ke kampung halamannya.

"Jenazah PMI warga Lombok Tengah yang meninggal di Malaysia dipulangkan hari ini," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Tengah, Lalu Karyawan di Praya, Jumat.

Baca juga: Perahu terbalik di perairan Malaysia, lima TKI Ilegal asal Lombok Timur meninggal

Baca juga: Polda NTB menelusuri dugaan TPPO PMI korban kapal karam di Malaysia

Sementara itu, Staf Pengelolaan Bandan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Mataram, Cahyaning Widi mengatakan, tiga jenazah korban tenggelam yang dipulangkan itu yakni Basarudin, Munaan yang merupakan warga Desa Barebali, Kecamatan Batukliang. Selain itu, satu korban lainnya atas nama Rahman warga Desa Montong Terep, Kecamatan Praya.

"Tiga jenazah yang dipulangkan, satu jenazah masih dilakukan identifikasi dan korban selamat masih diamankan di Tahanan Imigrasi Johor," katanya saat mengatarkan jenazah ke rumah duka.

Kepala Desa Barebali Lalu Ali Junaidi menyampaikan ucapan terimakasih atas telah dipulangkan warganya yang meninggal dunia karena mengalami kecelakaan laut di Malaysia.

"Saya atas nama keluarga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah pusat dan dinas terkait," katanya.

Ia mengatakan, awalnya korban berangkat dari Lombok ke Malaysia bulan November melalui Batam bersamaan secara ilegal, karena dokumennya tidak ada yang ditemukan.

"Korban Basarudin ini bahkan dari informasi dari keluarga belum satu bulan pulang dari Malaysia dan berangkat lagi," katanya.

Ia mengatakan, pihak keluarga sempat menasehati korban supaya jangan berangkat dulu, karena cuaca masih ekstrim, namun kedua korban tetap berangkat ke Malaysia, sehingga selang beberapa hari pihaknya mendapatkan informasi dari Pemerintah Provinsi NTB terkait warganya yang meninggal dunia, karena kecelakaan laut.

"Kejadian ini bisa memberikan pelajaran bagi warga Lombok untuk supaya tidak berangkat secara ilegal," katanya.

Pantau wartawan ANTARA di rumah duka di Desa Barebali, kedatangan jenazah korban disambut isap tangis keluarganya, karena mereka sangat kehilangan dan beberapa warga terlihat membantu proses pemakaman.

"Hari ini korban langsung dimakamkan," kata Kades.