36 BALITA DI DOMPU MENDERITA GIZI BURUK

id

          Dompu, NTB 29/6 (ANTARA) - Sebanyak 36 bayi usia di bawah lima tahun di sejumlah kecamatan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat dilaporkan menderita gizi buruk.          Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Gatot Gunawan yang dihubungi  melalui telepon seluler di Dompu,  Rabu, mengatakan, data yang masuk hingga saat tercatat sebanyak 36 kasus gizi buruk di tiga kecamatan di daerah ini.          Ia mengatakan, kasus gizi buruk itu terbanyak di Kecamatan Huu mencapai 15 kasus, 11 kasus di Kecamatan Kempo dan  10 kasus di Kecamatan Dompu. Sementara di beberapa  wilayah yang pertaniannya berhasil tidak ada kasus gizi buruk.          "Dari hasil pengecekan di lapangan yang sudah kami lakukan umumnya kasus gizi buruk itu akibat pola asuh dan pola makan yang salah. Ada diantaranya karena ditinggal ibunya bekerja sebagai tenaga kerja wanita di luar negeri dan sebagian karena orang tuanya bercerai dan anaknya dirawat orang oleh keluarganya.          Gatot mengatakan, kasus gizi buruk yang ditemukan di Kabupaten Dompu bukan karena kekurangan pangan, karena rata-rata cadangan pangan masyarakat mencukupi.          "Penyebab utama kasus gizi buruk adalah karena pola asuh yang sala. Kalau soal kekurangan pangan rasanya tidak mungkin sebab cadangan makan masyarakat  mencukupi," katanya.          Menurut dia, masyarakat kurang memanfaatkan kunjungan pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas juga menjadi faktor penyebab masih adanya kasus gazi buruk di Kabupaten Dompu.          Karena itu Gatot mengharapkan, seluruh masyarakat Dompu untuk memanfaatkan pelayanan gratis yang diberikan pemerintah  melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).       Dia mengatakan, informasi kesehatan juga bisa diperoleh para orang tua di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang setiap seminggu sekali melakukan pelayanan di setiap dusun dan lingkungan.          "Saat ini juga kami telah menerjunkan 43 bidan honorer yang ditempatkan di setiap desa. para bidan itu juga bisa memberikan melayani kesehatan dasar, tidak hanya menangani proses melahirkan atau pemeliharaan kehamilan," katanya.(*)