Lombok Barat (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat Nusa Tenggara Barat menjalin kemitraan dengan pondok pesantren (ponpes) dan Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Barat untuk mencegah terjadinya tindak kriminalitas di tengah masyarakat.
Kerja sama tersebut ditandai dengan peluncuran program Police Goes to Ponpes dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Markas Polres Lombok Barat, Rabu.
"Program Police Goes to Ponpes adalah bentuk sinergitas terkait kemitraan dengan ponpes serta Kemenag, dan itu sebagai tindak lanjut arahan Bapak Kapolda NTB Irjen Pol. Djoko Poerwanto," kata Kapolres Lombok Barat AKBP Wirasto Adi Nugroho.
Ia mengatakan bahwa kemitraan dengan ponpes dan Kemenang untuk memberikan edukasi, bimbingan, dan penyuluhan meliputi Kamseltibcar Lantas, serta bahaya narkotika.
Selain itu, memberikan edukasi wawasan kebangsaan dan bimbingan jika ada santri yang ingin menjadi anggota Polri, serta kerja sama di bidang binrohtal kepada anggota Polres Lombok Barat.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Lombok Barat H. Jalal mengatakan bahwa Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB juga telah melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kepolisian Daerah NTB.
Kerja sama tersebut berkaitan dengan memberikan prioritas bagi penghafal Alquran untuk mengikuti jalur khusus menjadi anggota Polri.
"Kami juga menyambut baik kerja sama dalam program Police Goes To Ponpes guna menciptakan Lombok Barat yang maju," ujarnya.
Pimpinan Ponpes Nurul Hakim Kediri T.G.H. Muharrar Mahfudz, S.Pd.I. mengatakan bahwa kepolisian selama ini telah menjalin kerja sama dengan ponpes di Kabupaten Lombok Barat dalam mewujudkan, keamanan, kenyaman, ketertiban setiap umat, dan akselerasi vaksinasi.
Pimpinan Ponpes Al Islahuddin Kediri T.G.H. Muklis Ibrahim juga mengapresiasi sentuhan dari jajaran kepolisian, baik tingkat Polda NTB maupun Polres Lombok Barat, dalam mengedukasi para santri dan santriwati tentang bahaya narkoba untuk santri/santriwati dan wawasan kebangsaan.
"Wawasan kebangsaan itu penting sekali, bagaimana memahami kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan Pancasila," katanya.
Berita Terkait
Presiden Prabowo atensi tambang emas ilegal di Sekotong Lombok Barat
Senin, 11 November 2024 17:08
Kemenkumham NTB dukung kepolisian ungkap kasus narkoba libatkan narapidana
Rabu, 6 November 2024 18:23
Walhi lakukan investigasi terkait tambang emas ilegal di Sekotong Lombok Barat
Senin, 4 November 2024 17:16
Tujuh WNA terlibat tambang ilegal sudah tinggalkan Indonesia
Selasa, 22 Oktober 2024 17:30
Imigrasi Mataram dukung pengungkapan kasus tambang emas ilegal di Sekotong
Senin, 21 Oktober 2024 15:41
Bejat!! Pria berusia 72 tahun di Lombok Barat setubuhi anak SD
Jumat, 11 Oktober 2024 17:24
Polisi kesulitan telusuri identitas WNA China terlibat tambang ilegal di Lombok Barat
Jumat, 11 Oktober 2024 17:20
Polisi tahan Sekcam Kuripan Lombok Barat terkait penggelapan mobil
Kamis, 12 September 2024 18:11