Praya, NTB (ANTARA) - Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indriyanto menyatakan, pontensi kopi Lombok cukup banyak, sehingga wisatawan yang datang sering mencari komoditi itu.
"Kopi Lombok itu memiliki varian yang bervariasi seperti kopi sajang di Sembalun dengan kopi di Lombok Tengah maupun di Lombok Barat," kata Indriyanto pada acara diskusi "Halaman Belakang ANTARA NTB" dengan tema "Sebulan Bersama Kopi Lombok", Jumat.
Acara bincang-bincang Kopi Lombok itu mengangkat tema "Secangkir Kopi dari 1700 MDPL" yang dihadiri oleh Founder The Buncitmen Coffee dan Roastery, Agung Nugraha bersama Gerilyawan Kesenian Ary Juliyant.
"Kopi Lombok bisa berkembang dengan baik, karena potensi yang cukup banyak," katanya.
Ia mengatakan, kopi Lombok bakal bisa bersaing dengan kopi lainnya di tingkat nasional asalkan pengembangan terus ditingkatkan, karena saat ini produksi kopi tidak ada yang dikirim ke luar daerah dan habis di Lombok.
"Lahan budidaya kopi itu harus lebih luas, supaya memiliki varian untuk menentukan target pasar. Kalau tidak ada target pasar, petani kopi tentunya ke depan akan berkurang," katanya.
Ia mengatakan, dengan ada ajang balap MotoGP di Sirkuit Mandalika tersebut bisa menjadi peluang pasar untuk mengenalkan kopi Lombok kepada dunia melalui wisatawan yang datang.
"Momen ini harus bisa dimanfaatkan oleh para petani atau pelaku UMKM di Lombok," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan dirinya sangat bangga menjadi orang Lombok, karena potensi alamnya cukup banyak selain kopi maupun lainnya.
"Potensi yang ada itu harus bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan ekonomi warga," katanya.
Dosen Unram: Kopi Lombok banyak dicari wisatawan
Kopi Lombok bisa berkembang dengan baik, karena potensi yang cukup banyak