Mataram (ANTARA) - Investor asal Azerbaijan menjajaki investasi pabrik pengolahan jagung di Kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat karena memiliki sarana pendukung berupa Pelabuhan Carik yang bisa melayani pelayaran kapal di lintasan alur laut kepulauan Indonesia (ALKI).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPTMPTSP) NTB H Muhammad Rum, di Mataram, Senin, mengatakan investor itu sudah menyatakan minatnya dan mengungkapkan butuh lahan seluas 40 hektare di Kabupaten Lombok Utara yang dekat dengan Pelabuhan Carik.
"Investor itu sudah mengutarakan keinginan untuk memanfaatkan lahan pemerintah daerah seluas 40 hektare, namun lahan pemerintah daerah tidak ada seluas itu di Lombok Utara, jadi alternatifnya adalah lahan milik warga," katanya.
Selain karena sarana pendukung, kata dia, investor tersebut berminat berinvestasi di Kabupaten Lombok Utara, karena dekat dengan Pulau Sumbawa yang merupakan salah satu penghasil jagung terbesar di Indonesia.
Perairan laut Kabupaten Lombok Utara yang relatif dekat dari Pelabuhan Badas di Kabupaten Sumbawa, maupun Pelabuhan di Kabupaten Dompu, dan Bima, di Pulau Sumbawa, juga akan memudahkan pasokan bahan baku jagung untuk menunjang produksi.
Rum mengatakan investor tersebut berencana untuk datang ke Kabupaten Lombok Utara pada Februari 2022, guna melihat secara langsung lokasi pembangunan pabrik yang cocok.
"Nilai investasi pembangunan pabrik pengolahan jagung tersebut mencapai ratusan miliar rupiah," ujarnya.
Menurut dia, adanya minat investor asal Azerbaizan untuk berinvestasi di Kabupaten Lombok Utara, akan memberikan pengaruh terhadap masuknya invetasi lain, khususnya di kawasan Global Hub Bandar Kayangan.
Global Hub Bandar Kayangan yang tercatat sebagai program nasional yang di canangkan oleh pemerintah pusat dengan potensi ekonomi mencapai Rp350 triliun.