Kemenkumham NTB akan siapkan posko informasi keimigrasian di Mandalika

id kemenkumham ntb,motogp,sirkuit mandalika,layanan keimigrasian

Kemenkumham NTB akan siapkan posko informasi keimigrasian di Mandalika

Kepala Kanwil Kemenkumham NTB Haris Sukamto. (ANTARA/Dhimas B.P.)

Mataram (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Nusa Tenggara Barat akan menyiapkan posko pusat informasi keimigrasian di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika.

"Posko ini yang nantinya akan menyediakan seluruh informasi yang berkaitan dengan Warga Negara Asing (WNA)," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham NTB Haris Sukamto di Mataram, Senin.

Selain itu, petugas pada posko tersebut juga akan melayani WNA yang hendak mengurus kebutuhan administrasi keimigrasian.

"Kami juga sudah mendorong pemilik penginapan, hotel, homestay, agar secara rutin melapor setiap ada WNA yang menginap ke posko ini," ujar dia.

Haris mengatakan, hal itu pun sebagai upaya pihak imigrasi dalam melengkapi data WNA yang sedang berada di Pulau Lombok, khususnya pada musim perhelatan MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika.

Dalam pendataan terakhir, jelasnya, tercatat ada sekitar 6.000 WNA yang berada di Pulau Lombok. Data tersebut muncul di tahun 2021.

"Memang dari 6.000 itu tidak seluruhnya tinggal aktif di Lombok, tetapi ada juga yang memang WNA tinggal sebulan, dua bulan di Bali, kemudian pindah ke Lombok satu bulan," ucapnya.

Dalam hitungannya, ada sekitar 4.000 dari 6.000 WNA di Pulau Lombok mengantongi izin tinggal kunjungan.

"Itu didominasi pemegang KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas)," katanya.

Lebih lanjut, Hari mengatakan bahwa sebagai upaya Kemenkumham NTB mendukung kelancaran ajang balap motor kelas dunia di Sirkuit Mandalika, pihak imigrasi juga akan melakukan pengawasan orang asing secara gabungan, khususnya di Pulau Lombok.

"Berapa jumlahnya, dan dimana saja (tinggal), itu yang kami akan 'tracing' (pelacakan). Jadi nanti kalau ada tambahan (WNA) datang dari luar, kami sudah aman, tinggal melakukan pengelompokan saja, tinggal dimana, dari negara mana," ujar dia.

Termasuk, kata dia, dalam pengawasan terhadap kedatangan kru pembalap pada Senin (7/2) sore, di Lombok melalui Bandara International Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM).

"Itu kabarnya sekitar 600 orang kru pembalap yang terdiri dari dua pesawat datang dari Malaysia," kata Haris.