Lombok Timur (ANTARA)- Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat kini tengah menyiapkan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Selong sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf International.
Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy di Selong (28/7) mengatakan, hingga kini di daerahnya belum ada sekolah tingkat sekolah menengah atas (SMA) yang menjadi RSBI.
"Lombok Timur baru memiliki RSBI untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP) yakni SMPN 1 Selong. Menurut saya SMAN 1 Selong layak untuk dijadikan RSBI tingkat SMA, karena telah memiliki berbagai sarana dan prasarana pendukung yang memadai," katanya.
Menurut Sukiman, pihaknya tinggal membenahi berbagai fasilitas pendukung yang masih kurang agar benar-benar memenuhi syarat menjadi RSBI.
Ia menilai sudah saatnya SMAN 1 Selong dijadikan RSBI untuk tingkat SMA. Karena itu, pihaknya akan memperjuangkan agar sekolah tersebut bisa ditetapkan menjadi RSBI.
"Sejak dari dulu kami menginginkan di kabupaten Lombok Timur ada sebuah sekolah tingkat SMA yang status maupun kualitasnya sama dengan SMA Taruna Nusantara, seperti di Magelang, Jawa Tengah," katanya.
Namun, kata dia, hingga saat ini keinginan itu belum terwujud. Akan tetapi pihaknya memiliki komitmen yang kuat untuk mewujudkan sekolah yang benar-benar bermutu.
"Karena itu mulai 2011 kami mulai menyiapkan SMAN 1 Selong menjadi sekolah yang memiliki prestasi gemilang, ini akan kita dari hasil kelulusan 2012," ujarnya.
Kalaupun SMAN 1 Selong tidak bisa menjadi RSBI, tapi akan tetapi dijadikan sekolah unggulan yang berkualitas," kata Sukiman.
Dia mengaku bangga dengan rencana Kementerian Agama untuk menjadikan Kabupaten Lombok Timur sebagai lokasi pembangunan Madrasah Berstandar International (MBI).
"Lokasi pembangunannya MBI itu sudah ditentukan di Desa Lenek Daya, Kecamatan Aikmel, bahkan lahan seluas 20 hektare untuk lokasi pembangunan fasilitas pendidikan itu sudah dibebaskan, sebagai wujud komitmen kami, sertifikat tanah tersebut sudah diserahkan kepada Kementerian Agama," katanya.
Namun, Sukiman menyayangkan pembangunan MBI itu batal dilaksanakan, karena adanya pergantian Menteri Agama dan menteri baru itu memiliki kebijakan lain.
"Saya menyayangkan MBI batal dibangun di Lombok Timur. Kami tetap melobi pemerintah pusat dan kami bersyukur lahan tersebut dimanfaatkan menjadi lokasi pembangunan Balai Loka Latihan Kerja International (BLKI) yang saat ini sedang dibangun. (*)