Amsterdam (ANTARA) - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Kamis (17/2) meminta maaf kepada Indonesia atas penggunaan kekerasan oleh militer Belanda selama masa Perang Kemerdekaan 1945-1949.
Permintaan maaf itu disampaikan Rutte pada konferensi pers di Brussel, ibu kota Belgia.
Rute mengatakan pemerintahnya mengakui seluruh temuan yang dihasilkan sebuah tinjauan sejarah yang sangat penting.
Menurut studi tersebut, Belanda melakukan kekerasan secara sistematik, melampaui batas, dan tidak etis dalam upayanya mengambil kembali kendali atas Indonesia, bekas jajahannya, pasca-Perang Dunia II.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Menang Feyenoord 6-0, Manajer Ajax: Ini kekalahan tak terlupakan
Senin, 8 April 2024 7:12
Pertandingan liga-liga Eropa hingga NBA
Sabtu, 6 April 2024 4:21
Gol Fullkrug bawa Jerman comeback skor 2-1 atas Belanda
Rabu, 27 Maret 2024 6:08
Pemain keturunan Indonesia mencetak gol, Belanda lumat Skotlandia skor 4-0
Sabtu, 23 Maret 2024 7:07
Kiper Manuel Neuer absen saat Jerman hadapi Prancis dan Belanda
Kamis, 21 Maret 2024 5:52
Pesepak bola Ragnar ingin bawa Indonesia masuk Piala Dunia
Selasa, 19 Maret 2024 6:52
Menyusuri jejak teknologi zaman kolonial Belanda di tambang Ombilin
Senin, 18 Maret 2024 13:12
Pesepak bola Ragnar Oratmangoen dan Thom Haye gagal antar timnya menang
Senin, 11 Maret 2024 8:11