Mataram (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor komoditas non tambang secara bulan ke bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami pertumbuhan hingga mencapai 30,06 persen.
"Lumayan besar peningkatan nilai ekspor dari sisi non tambang," kata Kepala BPS NTB Wahyudin di Mataram, Rabu.
Nilai ekspor komoditas non tambang tercatat berjumlah 5,56 juta dolar AS pada November 2024, lalu naik sebesar 30,06 persen menjadi 7,23 juta dolar AS pada Desember 2024.
Wahyudin menuturkan peningkatan ekspor produk bukan tambang turut dipengaruhi oleh penjualan produk olahan kerang dan bulu babi ke Singapura.
"Ada komoditas baru yang diekspor Nusa Tenggara Barat berupa kerang dan bulu babi. Ini baru pertama kali ekspor," ujarnya.
Baca juga: Nilai ekspor NTB capai 135,24 juta dolar AS pada Desember 2024
Bila dibandingkan data year on year pada Desember 2023 ke Desember 2024, nilai ekspor non tambang Nusa Tenggara Barat mengalami pertumbuhan hingga 75,08 persen dari 4,13 juta dolar AS menjadi 7,23 juta dolar AS.
Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly mengatakan ekspor non tambang berpengaruh dari semua kebijakan pemerintah daerah karena masyarakat langsung yang melakukan kegiatan ekspor produk ke luar negeri.
"Kami bangga dengan angka peningkatan nilai ekspor non tambang sebesar 30,06 persen," ucapnya.
Sepanjang Desember 2024, nilai ekspor produk non tambang terhadap keseluruhan total nilai ekspor Nusa Tenggara Barat hanya sebesar 5,35 persen. Nilai ekspor dominan berasal dari komoditas tambang dengan angka mencapai 128,01 juta dolar AS atau setara 94,65 persen.
Baca juga: BPS: Nilai ekspor NTB capai 105,10 juta dolar AS pada Oktober 2024
Baca juga: Nilai ekspor di NTB capai 244,24 juta dolar AS
Baca juga: Neraca perdagangan di NTB surplus 228,89 juta dolar AS
Baca juga: Neraca perdagangan NTB surplus 370,75 juta dolar AS