DPRD berharap Pemprov NTB meningkatkan ekspor non tambang

id NTB,DPRD NTB,Ekspor,Non Tambang

DPRD berharap Pemprov NTB meningkatkan ekspor non tambang

Wakil Ketua Komisi II DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), Abdul Rauf. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi II DPRD Nusa Tenggara Barat, Abdul Rauf berharap pemerintah provinsi setempat dapat meningkatkan volume ekspor komoditas selain non tambang.

"Volume ekspor produk non tambang perlu terus kita dorong untuk ditingkatkan. Sebab lebih dari 90 persen ekspor kita adalah komoditas galian hasil tambang," ujarnya di Mataram, Senin.

Ia mengatakan, dalam beberapa kali rapat kerja dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), ada sejumlah kendala yang masih dihadapi dalam mengekspor barang langsung dari NTB. Misalnya terkait dengan perizinan dan syarat administrasi lainnya. Ada beberapa jenis komoditas yang sudah bisa langsung ekspor dari NTB, namun sebagian lainnya masih numpang nama di daerah lain.

"Banyak hasil laut kita yang diekspor lewat Bali, terus pakai nama Bali. Begitu juga komoditas pertanian kita banyak yang diekspor dari daerah lain. Misalnya komoditas bawang merah dari Sumbawa dan Bima banyak diekspor lewat Jawa," terang Abdul Rauf.

Abdul Rauf mengaku, pihaknya terus mendorong agar barang yang diekspor dari NTB bisa melalui daerah ini. Namun demikian, ada sejumlah kendala yang memang harus terus dibenahi satu per satu. Misalnya terkait dengan pengemasan yang belum sesuai dengan permintaan pasar di luar negeri atau masalah "finishing" barang yang sesuai standar negara tujuan.

"Ini tentu masih menjadi PR kita. Masak hasil pertanian kita, hasil industri kita namun NTB tidak punya nama. Sehingga semua fasilitas penunjang, baik dari sisi ketersediaan pelabuhan laut dan udara agar di fokuskan oleh pemerintah," ujarnya.

Terkait dengan banyaknya aneka kerajinan tangan khas NTB yang ekspor-nya melalui daerah lain, ia mengharapkan agar semua hambatan yang selama ini dihadapi bisa ditangani dengan baik melalui aksi-aksi kolaborasi dengan banyak pihak. Sebab dengan mengekspor langsung dari NTB, nilai tambah yang akan dihasilkan tentu lebih besar daripada mengirim barang dalam bentuk setengah jadi.

"Produk kerajinan-kerajinan kita perlu ditingkatkan kualitas dan daya saingnya agar siap dikirim ke luar negeri," katanya.