Pohon pisang ditanam di tengah jalan Bagik Bontong Masbagik-Labuhan Lombok Timur

id Pohon Pisang,Masbagik

Pohon pisang ditanam di tengah jalan Bagik Bontong Masbagik-Labuhan Lombok Timur

Puluhan pemuda Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Sabtu (4/3) melakukan aksi tanam pohon pisang di jalan Bagik Bontong Masbagik-Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur, yang sudah lama rusak namun tak kunjung diperbaiki pemerintah.

Jangan sampai menunggu korban kecelakaan lebih banyak lagi, akibat jalan rusak yang tak diperbaiki
Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Puluhan pemuda Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Sabtu (4/3) melakukan aksi tanam pohon pisang di jalan Bagik Bontong Masbagik-Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur, yang sudah lama rusak namun tak kunjung diperbaiki pemerintah.

Jalan  berlubang tersebut kerap menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Aksi tanam pisang tersebut, sempat membuat jalan macet sepanjang satu kilometer. 

Koordinator aksi Joni dalam orasinya mengatakan, aksi yang dilakukan para pemuda ini, salah satu bentuk keprihatinan, melihat Lambatnya pemerintah memperbaiki proyek jalan yang sudah digali berbulan-bulan, dan dianggurkan tanpa ada perbaikan.

Baca juga: Curi motor plat merah dan minta uang tebusan, dua warga Jarowaru dibekuk

"Aksi tanam pisang Ini bentuk protes kami kepada pemerintah, agar pemerintah tanggap, dan segera memperbaiki jalan negara yang hanya di gali tetapi tidak ditimbun berbulan bulan," ucapnya.

Menurut dia, jalan negara yang rusak ini menghubungkan dua pulau Lombok dengan Sumbawa dan intensitas transportasi cukup padat. Bahkan parahnya lagi, jalan negara ini kerap dilewati para pejabat pusat, provinsi maupun kabupaten.

Namun tidak ada yang tersentuh hatinya, untuk segera memperbaikinya. 

"Jangan sampai menunggu korban kecelakaan lebih banyak lagi, akibat jalan rusak yang tak diperbaiki," katanya.

Joni juga saat berorasi mengakui, aksi tanam pisang ini dilakukan, setelah sebelumnya terjadi kecelakaan di jalan rusak.

Aksi tanam pohon pisang di tengah jalan negara tersebut, sempat membuat arus lalu lintas mencapai satu kilometer. Bahkan kendaraan dinas plat merah pun  sempat disandera para pedemo, sebagai bentuk kekesalan  belum diperbaikinya jalan rusak tersebut.

Setelah puas berorasi, para pemuda membubarkan diri dengan tertib.