Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mendapatkan 28.000 kilogram minyak goreng curah dari Bulog setempat untuk mendukung kegiatan operasi pasar (OP) di tujuh pasar tradisional di kota itu dengan harga Rp15.500 per kilogram.
"Sebanyak 28.000 kilogram minyak goreng curah tersebut, kita bagi ke tujuh pasar tradisional dengan kuota satu pasar masing-masing 4.000 kilogram," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Senin.
Dikatakan, tujuh pasar tradisional pelaksanaan OP minyak goreng curah tersebut adalah, Pasar Mandalika, Sayang-Sayang, Kebon Roek, Pagesangan, Pagutan, Dasan Agung dan Pasar ACC Ampenan dilaksanakan 23-29 April 20222.
"Untuk di Pasar Mandalika sudah dilaksanakan pada tanggal 23 April, Sayang-Sayang pada 24 April, dan Kebon Roek dilaksanakan tadi pagi," katanya.
Menurutnya, dari evaluasi pada tiga pasar tradisional yang telah dilakukan kegiatan OP minyak goreng curah, antusias masyarakat sangat bagus sehingga kuota 4.000 kilogram di masing-masing titik habis sebelum pukul 12.00 Wita.
Untuk sasaran OP minyak goreng curah, katanya, diberlakukan secara umum bagi konsumen yang datang ke pasar tradisional, dengan batas maksimal pembelian 10 kilogram dengan menyertakan KTP agar tidak dilakukan pembelian berulang.
"OP minyak goreng curah sengaja kita lakukan di pasar tradisional agar bisa mengakomodasi konsumen yang datang ke pasar," katanya.
Uun menambahkan, dengan telah dilaksanakannya tiga titik lokasi OP minyak goreng curah di tiga pasar tradisional itu, maka tersisa empat pasar tradisional lagi yang belum.
"Empat pasar tersebut adalah Pasar Pagesangan, Pagutan, Dasan Agung dan Pasar ACC Ampenan, sesuai jadwal kita laksanakan sampai 29 April 2022," katanya.