Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT PLN, Dahlan Iskan, mendukung langkah pemerintah Indonesia membubarkan Greenpeace Indonesia karena banyak merugikan Indonesia; salah satunya soal penggunaan batubara dalam proyek pembangkit listrik PLN.
"Nggak masalah dibubarkan. Ada atau tidaknya Greenpeace tidak berpengaruh dengan Indonesia," kata Iskan seusai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan untuk mengatasi defisit listrik di Indonesia, PLN akan terus membangun proyek pembangkit listrik, salah satunya dengan mengoptimalkan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Batubara).
"Jadi kita lakoni saja sumber daya alam yang kita punya untuk mengatasi defisit listrik, ya salah satu dengan penggunaan batubara," katanya.
Dia juga pernah mengkritik kampanye penghentian penggunaan batubara di Indonesia yang diserukan Greenpeace. "Kalau Greenpeace masih menolak penggunaan batubara dalam proyek PLN biarkan saja. Nggak masalah mereka menolak batubara, nanti kalau ditolak kita mau pakai apa? Listrik tenaga kompor," katanya.
Greenpeace seharusnya meminta kepada seluruh dunia secara serentak menghentikan pembangunan PLTU. "Kalau mau harus serentak di seluruh dunia, jangan cuma berani kepada pemerintah Indonesia," kata petinggi jaringan media massa Jawa Pos itu.
Jika memang PLTU ini dinilai merusak lingkungan karena menggunakan bahan bakar batubara, maka pemusnahan PLTU harus dimulai dari negara-negara maju dengan pendapatan perkapita di atas 20 ribu dollar AS.
"Lalu lima tahun kemudian negara-negara yang pendapatan perkapita di atas 15 ribu dollar AS. Lima tahun kemudian di atas 10 ribu dollar AS, Lima tahun kemudian di atas 5 ribu dollar AS dan terakhir yang di bawah 5 ribu dollar AS," katanya. (*)