POLISI LOMBOK BARAT BURU PERAMPOK BERSENJATA API

id

     Mataram, 7/12 (ANTARA) - Anggota Polisi Resort Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat kini tengah memburu kawanan perampok bersenjata api yang melakukan aksi perampokan di rumah warga Dusun Jelateng, Desa Sekotong, Kecamatan Sekotong, Rabu dini hari, sekitar 02.00 Wita.

     Kasubag Hubungan Masyarakat (Humas) Polisi Resor (Polres) Lombok Barat Iptu I Gusti M Sedana di Gerung, Rabu membenarkan peristiwa perampokan menggunakan senjata api tersebut.

     "Aksi perampokan terjadi di Dusun Jelateng, Desa Sekotong Timur, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat," ujarnya.

     Polisi sempat melepaskan tembakan beberapa kali ke arah kawanan perampok yang mencoba kabur menggunakan sebuah mobil.

     Hingga kini, polisi masih melakukan pengejaran kepada para pelaku yang identitasnya sudah dikantongi.

     Perampok berhasil kabur ke arah Dusun Lilin, Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung. Saat di dusun itu, pelaku yang terkepung warga dan polisi kabur dengan meninggalkan mobil bersama barang yang diduga hasil rampokan.

     "Mereka terjepit sehingga buru-buru kabur ke arah pegunungan di sekitar dusun itu dengan meninggalkan satu unit mobil," ujarnya.

     Perampok yang diduga berjumlah enam orang beraksi di rumah korban H Sadli (50). Dalam aksi tersebut, perampok sempat menembak pelipis H Nasip (80) yang merupakan mertua H Sadli dan menebas Rumajap (45) tetangga H Sadli yang coba menolong korban. Kini keduanya tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tripat, Kabupaten Lombok Barat.

     Sedana mengatakan, para pelaku berhasil menggondol beberapa perhiasan emas milik korban, yakni berupa gelang, anting, empat unit handphone serta uang tunai Rp2 juta.

     Sementara di mobil pelaku berjenis Daihatsu Taft bernomor polisi DK 633 SA yang ditinggalkan di Dusun Liling ditemukan satu pucuk senjata api, dua parang lengkap dengan sarung, dua senter tambang, satu unit handphone dan uang tunai Rp23.300.

     "Kami juga menemukan di mobil satu helai kain, dua baju, satu selendang, satu tas ransel dan satu tas pinggang. Ditemukan juga satu bong yang diduga untuk menghisap narkoba dan semuanya kami amankan sebagai barang bukti," ujarnya.

     Sementara H Sadli yang diperiksa sebagai saksi, mengatakan, para pelaku masuk dengan cara mendobrak pintu rumahnya. Perampok yang hampir semua bercadar itu langsung masuk ke kamarnya dan menodongkan senjata api dan parang.

     "Jumlah perampok yang masuk kamar sekitar empat orang, tapi saya tidak tahu berapa jumlah yang berjaga di luar kamar," ujarnya.

     Suara perampok yang dengan keras meminta H Sadli menunjukkan perhiasan dan uang tunai yang dimiliki ternyata didengar para tetangga sekitar, sehingga warga langsung mengumumkan kejadian lewat pengeras suara di masjid.

     "Warga segera berkumpul di luar rumah karena diumumkan kalau di rumah saya sedang ada perampok," ujarnya.

     H Sadli mengaku pasrah ketika para perampok mengobrak-abrik isi lemarinya. Namun, perampok hanya menemukan uang tunai di laci, kemudian melucuti perhiasan emas yang digunakan istrinya.

     "Bahkan anak saya yang berusia 18 bulan hampir mau diinjak tapi dilindungi istri saya sehingga dia terkena injakan dua kali dari seorang perampok,"ujarnya.

     Merasa terkepung oleh warga dan polisi, para perampok pun kabur, namun sempat melukai dua warga yang coba menghadang. Para perampok melarikan diri menggunakan mobil ke arah Dusun Lilin, ketika dikejar polisi dan warga.

     Hingga kini polisi masih terus mengembangkan penyelidikan serta memburu para pelaku. (*)