Satgas COVID-19 menyosialisasikan pengetatan penggunaan masker

id covid,sub viarian,omicron

Satgas COVID-19 menyosialisasikan pengetatan penggunaan masker

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera menyosialisasikan kembali pengetatan penggunaan masker, baik di luar maupun di dalam ruangan, guna memutus rantai penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

"Tantangan itu akan kita hadapi kembali sebagai tindak lanjut terhadap apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Rabu.

Hal itu disampaikan menyikapi pernyataan dari Menteri Kesehatan Budi Gunandi Sadikin yang meminta setiap lapisan masyarakat kembali memakai masker sesuai imbauan Presiden RI Joko Widodo, karena saat ini sedang ada kenaikan kasus COVID-19 sehingga harus diwaspadai.

Swandiasa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram mengatakan, dinamika perubahan yang terjadi cepat membuat satgas tidak mudah mengubah pola pikir masyarakat yang sudah nyaman melepas masker.

"Mengubah pola pikir masyarakat ini menjadi tantangan kami, bagaimana meyakinkan masyarakat lagi agar mau menggunakan masker, baik di luar maupun dalam ruangan," katanya.

Terkait dengan itu, ujarnya, pihaknya akan berusaha secara maksimal melakukan sosialisasi, baik melalui media daring maupun cetak, dengan harapan masyarakat bisa tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, minimal dengan menggunakan masker.

"Prinsipnya, kami di Pemerintah Kota Mataram adaptif dengan berbagai perubahan aturan pemerintah. Harapannya, masyarakat juga bisa mendukung dan segera menyesuaikan diri dengan regulasi baru," katanya.

Lebih jauh Swandiasa mengatakan, kendati kasus COVID-19 Subvarian Omicron di beberapa daerah meningkat, namun untuk di Kota Mataram selama Juli ini belum ada temuan kasus.

"Semoga kondisi ini bisa terus kita pertahankan agar Mataram tetap berada pada zona hijau COVID-19," katanya.