Mataram, 27/12 (ANTARA) - Sebanyak 15 negara telah mendaftarkan diri mengikuti olimpiade fisika tingkat dunia yang digelar di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 28 Desember 2011 hingga 3 Januari 2012.
"Sebenarnya ada 18 negara yang menyatakan akan ikut ambil bagian, namun hingga menjelang pelaksanaan hanya 15 negara yang sudah positif menjadi peserta World Physics Olympiad (WoPhO) atau olimpiade fisika tingkat dunia," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Lalu Syafi'i, di Mataram, Selasa.
Ia menyebutkan, negara-negara peserta olimpiade fisika tingkat dunia yang baru pertama kali digelar di Indonesia untuk siswa sekolah menengah itu adalah Turki, China, Kazakstan, Slovakia, Estonia, Hong Kong, Singapura, Hungaria, Rusia, Bulgaria, Belarusia, Jerman, Brasil, dan Polandia, serta Indonesia.
Jumlah peserta Wopho 2011 yang diinisiasi oleh Prof Yohanes Surya pendiri Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya, sebanyak 140 orang dan jumlah wakil dari Indonesia paling banyak yakni sebanyak 114 orang, termasuk wakil tuan rumah NTB sebanyak 15 orang.
"Masing-masing negara, kecuali Indonesia sebenarnya diberikan kesempatan mengirim maksimal empat orang siswanya yang lolos seleksi, namun mungkin ada pertimbangan lain, sehingga jumlah wakil dari masing-masing negara berbeda-beda," ujarnya.
Menurut Syafi'i, Provinsi NTB diberikan kesempatan sebagai tuan rumah penyelenggaraan WoPhO pertama karena panitia menilai Pemerintah Provinsi NTB sudah memiliki pengalaman menjadi tuan rumah kegiatan serupa yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Provinsi NTB juga dinilai sebagai daerah yang kondusif dan mampu menunjukkan keramah-tamahan kepada para pengunjung baik dari daerah lain di Indonesia, maupun dari luar negeri.
Adapun tujuan dari olimpiade fisika tingkat dunia yang digagas oleh pihak swasta tersebut, kata dia, untuk memberikan kesempatan kepada ratusan ribu siswa di seluruh dunia untuk mengalahkan para peraih medali Olimpiade Fisika Internasional.
Tujuan lainnya adalah memberi kesempatan kepada ratusan ribu siswa Indonesia untuk berpartisipasi dalam even prestisius, berkompetisi dan membangun jaringan dengan calon ilmuwan fisika dunia masa depan.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul generasi penemu yang tidak berasal dari satu negara tertentu seperti pada masa-masa lampau" ujarnya.
Panitia pelaksana dari Surya Institute Lukman Naode, mengatakan, olimpiade fisika tingkat dunia merupakan kejuaraan terbuka untuk umum yang seleksinya tidak terlalu rumit. Berbeda dengan Olimpiade Fisika Internasional yang yang harus melalui jalur birokrasi yang relatif panjang.
Seleksi peserta WoPhO 2011 ada tiga tahapan yakni "selection round" yang digelar pada Januari-Juni 2011. Kemudian "discussion round" yang digelar pada Juli-Desember 2011 dan "final round" yang akan digelar mulai 28 Desember 2011 hingga 3 Januari 2012.
"Lewat kejuaraan terbuka ini, para peserta di seluruh dunia dapat mencoba kemampuannya bersaing dengan siswa-siswa terbaik dunia tanpa dibatasi oleh sistem birokrasi di negaranya masing-masing," ujarnya.
Lukman menyebutkan, dua pemenang olimpiade Fisika tingkat dunia kategori "The Best Theoretical Result" masing-masing akan mendapat hadiah utama sebesar 20.000 Dolar Amerika Serikat (AS) dan 10.000 Dolar AS dan untuk pemenang kategori "The Best Experimental Result" sebesar 10.000 Dolar AS. (*)