Mantan menteri Susi Pudjiastuti ajak pilah sampah di rumah demi lingkungan

id sampah,daur ulang sampah,sampah anorganik

Mantan menteri Susi Pudjiastuti ajak pilah sampah di rumah demi lingkungan

Susi Pudjiastuti mencoba formula ramah lingkungan besutan Garnier, Jumat (29/7/2022) (HO/Garnier)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 Susi Pudjiastuti yang juga aktivis lingkungan mengajak untuk memilah dulu sampah di rumah demi lingkungan. Susi mengatakan ada urgensi untuk masyarakat berpartisipasi dengan mengubah gaya hidup.

“Penting bagi para pemimpin muda memiliki determinasi dan kontribusi untuk melakukan satu langkah kecil ramah lingkungan secara konsisten. Jangan apa-apa habis pakai lalu buang begitu saja. Jika memang sudah harus dibuang, pilah dulu sampahmu di rumah," kata Susi dalam keterangan resmi, Sabtu.

Baca juga: UNDP Indonesia serukan persatuan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Baca juga: Sorong apresiasi komitmen Pertamina mendukung pelestarian lingkungan


Ia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program daur ulang yang telah ada agar sampah tidak berakhir di laut. "Fenomena sampah berakhir di laut ini juga harus kita akhiri, kita tenggelamkan.”

Jenama kecantikan Garnier menjalankan komitmen Green Beauty yang telah diluncurkan tahun 2020, salah satunya dengan memilah dan mendaur ulang sampah. Masyarakat yang ingin mengikuti kampanye ini bisa memilah sampah anorganik di rumah, unduh aplikasi eRecycle dan nantinya sampah anorganik sudah dipilah akan dijemput di rumah.

"Akses sudah tersedia, sekarang bagaimana kita sama-sama menjadikan gaya hidup baru ini kebiasaan baru karena satu langkah hijau saja bisa berdampak bagi bumi,” kata Chief Corporate Affairs, Engagement and Sustainability, L’Oréal Indonesia, Melanie Masriel.

Ia menambahkan, sampah adalah masalah bersama yang memerlukan langkah kolektif dan sinergis dalam mengatasinya. Corporate Responsibility Director, L'Oréal Indonesia Mohamad Fikri mengatakan Garnier Green Beauty merupakan bagian dari L’Oréal For The Future, salah satunya ialah komitmen untuk mengurangi timbulan sampah melalui 3 strategi utama yaitu mengurangi penggunaan plastik virgin melalui inovasi kemasan (Reduce), beralih ke kemasan daur ulang (Replace), mengumpulkan kembali sampah kemasan dari konsumen (Recollect).

"Garnier dari PT L’Oréal Indonesia merupakan salah satu produser pertama yang telah berkomitmen untuk memenuhi target KLHK pada Permen LHK No. P.75 Tahun 2019 yang meminta produser untuk mengurani timbulan sampah sebanyak 30 persen di tahun 2029. Kami juga ingin berterima kasih kepada seluruh masyarakat dan mitra yang telah membantu terkumpulnya 119 ton sampah di tahun 2021," kata dia.