Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kota Mataram menyatakan hasil tes usap antigen COVID-19 terhadap 393 haji asal Kota Mataram yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) satu Embarkasi Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat dinyatakan negatif.
"Alhamdulillah, hasil tes usap antigen COVID-19 terhadap 393 haji asal Kota Mataram yang baru tiba dinyatakan negatif. Jadi semuanya diizinkan pulang namun disarankan untuk tetap istirahat," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Muhammad Amin di Mataram, Senin.
Sebanyak 393 haji bersama dua orang petugas haji yang masuk kloter satu Embarkasi Lombok ini tiba di Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid sekitar pukul 07.50 Wita.
Jamaah langsung menuju Asrama Haji Embarkasi Lombok untuk mengikuti beberapa SOP termasuk tes usap antigen oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Lombok dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Mataram, sebelum diserahkan ke pihak keluarga.
"Meskipun hasil tes usap antigen semua jamaah negatif, namun untuk menjaga kesehatan kita harapkan setelah tiba di rumah jamaah bisa segera istirahat," katanya.
Sementara Kepala KKP Kelas II Mataram dr Aulianto mengatakan, kendati hasil tes usap antigen COVID-19 sebanyak 393 haji dinyatakan negatif namun keluarga jamaah diharapkan tidak terlalu berkumpul, bisa menjaga jarak agar tidak terjadi kontak langsung.
"Hal itu sebagai bentuk kewaspadaan kita karena tidak menutup kemungkinan terjadi indikasi penularan, sebab masa inkubasi masih berjalan hingga 14 hari ke depan," katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya juga akan tetap melakukan pemantauan dan pengawasan hingga 21 hari bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sementara lanjutnya, jika di kloter-kloter berikutnya ada ditemukan jamaah yang hasil tes usap antigennya positif, akan dilakukan tindakan mitigasi bagi jemaah yang positif tanpa gejala disarankan karantina mandiri.
"Untuk identitas dan alamat haji yang positif tanpa gejala kita koordinasikan dengan kabupaten/kota asal, terkait pengawasan karantina mandiri," katanya.
Sedangkan bagi anggota jamaah yang dinyatakan positif dengan gejala, katanya, sesuai SOP akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB untuk dilakukan tes usap PCR dan jika hasilnya positif maka akan dilakukan perawatan secara intensif di RSUP NTB.
"Harapan kita tidak ada jamaah yang positif COVID-19. Karena itu sebagai upaya pencegahan penyakit, jamaah harus pakai masker, cuci tangan dan istirahat untuk menjaga kesehatan serta pulihkan stamina," katanya.