Mataram (ANTARA) - Penyidik Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menemukan indikasi penganiayaan di kasus penemuan mayat guru taman kanak-kanak (TK) berinisial H, di rumahnya di wilayah Gunungsari, Kota Mataram.
"Kesimpulan sementara, mengerucut ada tindak pidana, mengarah adanya indikasi penganiayaan," kata Kepala Polresta Mataram Komisaris Besar Polisi Mustofa di Mataram, Rabu.
Baca juga: Guru TK ditemukan tewas di kamar mandi rumah kawasan Gunung Sari Lombok Barat
Indikasi tersebut dikuatkan dari hasil visum luar, yakni ditemukan luka lebam pada wajah dan gigi yang patah.
Meskipun ada indikasi dari kesimpulan sementara, Mustofa meyakinkan bahwa penyidik masih menunggu hasil akhir dari autopsi tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.
"Finalnya, ada di tim forensik, kami masih menunggu hasil autopsi," ujarnya.
Upaya lain dalam mengungkap peristiwa penemuan mayat tersebut, jelas dia, kepolisian masih mencari telepon seluler korban yang hingga kini belum ditemukan. Pendalaman keterangan saksi dari pihak keluarga maupun tetangga korban juga terus dilakukan.
Peristiwa penemuan jenazah Guru TK tersebut terjadi pada Jumat (29/7). Jenazah H kali pertama ditemukan oleh ibu kandungnya, di kamar mandi rumah.
Berita Terkait
Polres Lobar selidiki kasus penemuan mayat dibungkus plastik dan goni di Senggigi
Kamis, 6 Februari 2020 12:43
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21