Yogyakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Negara (IKN) berharap peran para ahli biologi untuk mendukung penerapan konsep kota hutan atau forest city yang ramah lingkungan di IKN. Tim Ahli Tim Transisi Otorita Ibu Kota Negara Wicaksono Sarosa saat Seminar Nasional Kontribusi Biologi dalam Pembangunan Ibu Kota Nusantara Berkelanjutan di Balai Senat UGM, Rabu, mengatakan para pakar biologi diharapkan berinovasi memecahkan permasalahan lingkungan dalam pembangunan IKN.
"Otorita IKN sangat mengharapkan masukan dari berbagai bidang ilmu, termasuk biologi agar IKN benar-benar menjadi kota yang ramah lingkungan," ucap dia. Menurut dia, para pakar biologi antara lain dapat membantu menentukan jenis pohon apa yang paling efektif di perkotaan yang berfungsi sebagai penyerap karbon dan pencipta iklim mikro.
"Namun pohon tersebut, juga sebaiknya dapat menunjang kehidupan hewan perkotaan, terutama serangga dan burung," ujar dia. Dalam pengembangan IKN sebagai kota hutan, lanjut dia, terdapat prinsip-prinsip yang ditetapkan yakni nol deforestasi, konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan hutan berkelanjutan, peningkatan stok karbon, pelibatan masyarakat adat dan lokal, serta perbaikan tata kelola dan tata guna lahan.
Menurut dia, 75 persen kawasan hutan yang dipertahankan sebagai kawasan lindung di IKN akan menjadi tantangan tersendiri dalam pembangunan yang diselesaikan dengan konsep kota yang padat agar tidak melebar ke pinggiran kota yang dikhawatirkan membabat hutan lebih banyak. "Koridor satwa juga akan dibangun seluas 30.000 hektare di IKN Utara serta restorasi area-area yang terdegradasi dan hutan dengan persemaian sekala besar di Mentawir," papar dia.
Baca juga: Presiden Jokowi singgung besarnya subsidi BBM
Baca juga: Cegah penyelewengan pupuk subsidi, PKT gandeng Kejati Kaltim gelar sosialisasi
Namun demikian, Wicaksono mengatakan ada tantangan terkait jenis tanah di IKN yang didominasi tanah clay shale dengan daya dukung rendah. Tanah tersebut, kata dia, sangat keras pada kondisi tertutup, tetapi akan berubah drastis dan menjadi lapuk jika ada kontak dengan udara sehingga sangat tidak stabil pada lahan dengan kemiringan yang cukup tinggi.
Tanah jenis itu, menurut Wicaksono, memiliki tingkat kesuburan rendah dan menjadi tantangan tersendiri dalam upaya restorasi hutan pembangunan dan kawasan budi daya pangan. "Tantangan-tantangan ini perlu dijawab sekaligus menjadi peluang bagi para ahli biologi di Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan IKN," tuturnya.
Berita Terkait
Pakar menilai tanggal pemerintahan pindah ke IKN perlu di aturan
Kamis, 12 Desember 2024 5:01
Govt relocation to IKN planned in 2028: presidential office
Selasa, 10 Desember 2024 20:29
OIKN: Gedung Kemhan hingga TNI-Polri di IKN tahap revisi DIPA
Selasa, 10 Desember 2024 7:08
Govt focuses on completing the IKN government center development
Senin, 2 Desember 2024 5:56
Pembangunan pusat pemerintahan di IKN dilanjutkan
Minggu, 1 Desember 2024 16:51
Tiga seksi Tol IKN belum bertarif saat akan difungsionalkan
Kamis, 21 November 2024 8:42
Kemenhan tetapkan 500 warga di Kaltim anggota baru komcad
Kamis, 21 November 2024 7:51
Ombudsman mendorong penyesuaian peraturan pelaksana UU IKN
Selasa, 19 November 2024 3:47