SMAN 1 KOTA BIMA WAKILI NTB PADA CERDAS CERMAT NASIONAL MPR

id

     Mataram, 8/4 (ANTARA) - SMA Negeri 1 Kota Bima, mewakili Provinsi Nusa Tengggara Barat dalam perlombaan  cerdas cermat empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara tingkat nasional, yang akan diselenggarakan Majelis Permusyawaratan, di Jakarta, September 2012.

     SMA Negeri 1 Kota Bima, terpilih mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah keluar sebagai pemenang, pada babak final perlombaan cerdas cermat tingkat provinsi, di Mataram, Minggu petang.

     Peserta cerdas cermat SMA Negeri 1 Kota Bima yang meraih total nilai 140, menyingkirkan dua finalis lainnya yakni SMA Negeri 1 Sumbawa Besar (Lombok) yang meraih nilai 70, dan SMA Negeri 1 Praya (Lombok)yang meraih nilai 55.  

     "Dengan demikian  SMA Negeri 1 Kota Bima akan wakili NTB untuk berlomba dengan 32 sekolah lainnya di Indonesia, pada perlombaan tingkat nasional," kata Agun Ginanjar selaku kordinator juri cerdas cermat empat pilar pembangunan berbangsa dan bernegara tingkat Provinsi NTB, di penghujung acara cerdas cermat tersebut.

     Cerdas cermat itu menghadirkan tiga juri, selain Agun, anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dari Partai Golkar yang juga Ketua Tim Sosialisasi Empat Pilar Pembangunan Bangsa dan Bernegara (Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika) 2012, juga Sigit Susiantomo, anggota MPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Rismawati, dosen FKIP Universitas Mataram (Unram).

     Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin, juga ikut memberikan pertanyaan tematik pada cerdas cermat itu. Sekretaris Daerah (Sekda) NTB H M Nur yang mewakili Gubernur NTB juga memberikan pertanyaan.

     Tiga peserta cerdas cermat itu berlaga di babak final, setelah mengungguli 15 peserta lainnya dari berbagai kabupaten/kota di wilayah NTB. Setiap sekolah peserta cerdas cermat itu melibatkan 10 orang siswa-siswi.

     Babak penyisihan cerdas cermat empat pilar pembangunan bangsa dan bernegara tingkat Provinsi NTB, diselenggarakan MPR pada 7 April 2012, yang diikuti 18 sekolah dari 10 kabupaten/kota di NTB.

     Setiap kabupaten mengutus dua sekolah jenjang SMA, kecuali Kota Mataram sebanyak tiga sekolah, dan Kabupeten Lombok Utara, Sumbawa Barat, dan Kabupaten Bima, yang masing-masing satu sekolah.

     Peserta cerdas cermat yang beradu ditingkat provinsi itu, merupakan pemenang perlombaan serupa di tingkat kabupaten/kota.

     Pada babak semifinal, diikuti enam sekolah dan hanya tiga sekolah yang berhak maju ke babak final, hingga menghasilkan satu sekolah yang berhak mewakili Provinsi NTB di tingkat nasional.

     Dalam sambutannya, Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, NTB merupakan provinsi yang ke-10 dari 33 provinsi di Indonesia, yang telah merampungkan perlombaan cerdas cermat empat pilar pembangunan berbangsa dan bernegara yang diselenggarakan MPR bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat.

     Sebanyak 23 provinsi lain akan merampungkannya dalam beberapa bulan ke depan, sehingga perlombaan tingkat nasional dijadwalkan September 2012, di Jakarta.

     "Setiap tahun kami gelar cerdas cermat seperti ini, dan ini merupakan tahun ke-5. Kegiatan ini amat penting  karena semenjak memasuki era reformasi peningkatan pehamanan tentang pembangunan berbangsa dan bernegara relatif minim. Apalagi, BP7 yang di zaman orde baru menggelar P4, kini tidak ada lagi kartena dlembaga itu ditiadakan," ujarnya.

     Lukman mengatakan, cerdas cermat itu melibatkan siswa-siswi terbaik tingkat SLTA agar mampu memahami dan menjiwai pilar-pilar bangsa itu yang pada akhirnya mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata di tengah keberagaman di Bumi Pertiwi.

     Perlombaan itu merupakan salah satu metode pemasyarakatan empat pilar bangsa yang dinilai tepat bagi kalangan remaja, sebagai wadah aktualisasi diri sekaligus sebagai ajang bersosialiasi melalui media kompetisi yang positif.

     Selain itu, merupakan salah satu media untuk memasyarakatkan dan membudayakan pentingnya penyelenggaraan kehidupan berkonstitusi melalui pemahaman aturan dasar bernegara serta membangun, membina persahabatan antar generasi muda yang dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.

     Diharapkan, para peserta lomba cerdas cermat tidak sekedar hafal sila-sila dalam Pancasila dan rumusan pasal-pasal dalam UUD 1945, tetapi yang lebih penting memaknai empat pilar itudengan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun dalam pergaulan sosial di masyarakat.

     Sementara Sekda NTB H M Nur mengatakan, dengan perlombaan cerdas cermat itu  diharapkan para pelajar dapat memahami empat pilar pembangunan bangsa dan negara itu, kemudian mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

     "Ini momentum terbaik bagi kalangan pelajar untuk tetap menghargai perbedaan, namun tetap menjujung tinggi dan persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Nur. (*)