Disdik: Gedung SPMN 1 Praya Barat yang terbakar segera diperbaiki

id Sekolah,Lombok Tengah

Disdik: Gedung SPMN 1 Praya Barat yang terbakar segera diperbaiki

Anggota Polres Lombok Tengah saat melakukan olah TKP kebakaran gedung SMPN 1 Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, perbaikan terhadap empat ruang kelas gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Praya Barat yang ludes terbakar akan diperbaiki tahun ini. 

"Kita telah mengusulkan anggaran perbaikan Rp100 juta di akhir 2022," kata Kepala Disdik Lombok Tengah, H Lalu Idham Khalid di Praya, Kamis. 

Tim dari Pemerintah daerah telah turun melakukan pengecekan terhadap bangunan yang mengalami kebakaran itu, untuk mengetahui kebutuhan anggaran untuk dilakukan perbaikan. Dimana sebelumnya ada empat ruangan terbakar, diantaranya ruang ekstrakulikuler dan ruang OSIS. 

"Kami telah melaporkan permasalahan tersebut ke Bupati dan Sekda Lombok Tengah," katanya. 

Selain itu, dinas juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk mendata kerusakan- kerusakan yang terjadi akibat kebakaran itu.

“Termasuk kita sudah koordinasi dengan BPKAD juga dan dalam waktu dekat memang akan dilakukan perbaikan terhadap gedung yang rusak. Hanya saja memang perbaikan akan dilakukan secara bertahap, dan untuk tahap awal akan dilakukan perbaikan atap saja,” katanya. 

Ia mengatakan, untuk anggaran yang digelontorkan dalam memperbaiki atap ini hanya sekitar Rp 100 juta. Di satu sisi, untuk isi dari gedung yang terbakar ini akan dilakukan pengadaan secara bertahap. Karena memang yang terpenting saat ini gedung yang terbakar tersebut bisa segera dimanfaatkan kembali oleh para siswa.

“Gedung yang terbakar inikan untuk ruang ekstrakulikuler, perpustakaan dan ruang Osis. Makanya kita upayakan untuk perbaikan atap, karena memang bagian atap yang parah, kalaupun ada kerusakan di bagian lain memang tidak terlalu parah dan kita lakukan perbaikan ini secara bertahap,” katanya. 

Ia menegaskan anggaran yang Rp 100 juta ini diberikan setelah tim dari PUPR turun langsung mengecek kebutuhan. Sebenarnya, anggaran yang dibutuhkan sangat banyak jika ingin membangun secara total, bahkan kerugian dari kebakaran ini diduga hingga mencapai Rp 450 juta. 

“Makanya nanti dilakukan perbaikan secara bertahap dan yang akan mengerjakan ini dari PUPR," katanya. 

Sebelumnya Kepala SMPN I Praya Barat, H Lalu Abdul Waris mengatakan, kebakaran di sekolah tersebut terjadi saat pembelajaran sedang berlangsung. Para guru sedang mengajar di dalam kelas, kecuali ada siswa dan guru yang pelajaran olahraga saat itu berada di luar ruangan. Merekalah yang kemudian pertama kali melihat keluar asap dari atap gedung sekolah itu.

“Jadi guru dan murid yang sedang olahraga ini yang awalnya mengasih tau adanya asap itu, makanya kita keluar dan memang empat ruangan yang terbakar ini tidak ada orang di dalam. Karena memang empat ruangan ini kita gunakan untuk ekstrakulikuler makanya hanya digunakan saat sore hari,” katanya.