Pelaksanaan ANBK di MTs Yanju NWberjalan lancar

id Nahdlatul Wathan

Pelaksanaan ANBK di MTs Yanju NWberjalan lancar

Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Yayasan Jihadul Ummah (Yanju) Nahdlatul Wathan Waker Puyung, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, berjalan dengan lancar.

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Yayasan Jihadul Ummah (Yanju) Nahdlatul Wathan Waker Puyung, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, berjalan dengan lancar.

Kepala Sekolah Jihadul Ummah NW, Basuki, di Praya, Selasa mengatakan bahwa selama gladi dan simulasi beberapa waktu lalu memang banyak terjadi kendala namun saat pelaksanaan selama 2 hari ini semua berjalan lancar. 

Pelaksanaan ANBK di MTs Yanju NW di mulai dari tanggal19-20 September dan di lakukan secara bertahap dari pukul 07.30-15.00 WITA.

“ANBK di sini dilakukan hanya dua hari dan bertahap mulai dari pagi sampai sore,” katanya.

Tidak semua siswa di satuan pendidikan mengikuti ANBK, peserta ANBK hanyalah siswa kelas 5, 8, dan 11, yang dipilih secara acak oleh pemerintah pusat. Siswa yang mengikuti ANBK di  MTs Yanju NW sejumlah 50 siswa dari 100  siswa yang ada.

“Siswa kami yang mengikuti ANBK 45 orang, dan 5 orang lainnya sebagai cadangan,” katanya.

ANBK merupakan program penilaian mutu setiap sekolah, madarasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. 

ANBK ini bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan yakni pengembangan kompetensi dan karakter  serta kreativitas murid.

“Tujuan ANBK yakni untuk pengembangan kurikulum dan miningkatkan kreativitas siswa,” katanya.

Ia mengatakan, di MTs Yanju NW  penerapan kurikulum merdeka belum di lakukan karena masih kekurangan fasilitas, Kementerian Pendidikan dan Budaya (kemendikbud) lebih mendahulukan penerapan kurikulum di  sekolah negeri. 

Adapun sekolah swasta yang telah menerapkan kurikulum merdeka yaitu yang sudah lengkap pasilitasnya.

“Di sekolah kami kurikulum merdeka belum terealisasikan masih menggunakan K13 namun, berbasis kurikulum merdeka agar siswa tidak kaget ketika diterapkan kurikulum merdeka,” katanya.