Ternate (ANTARA) - Sejumlah pengelola batik khas Ternate, Maluku Utara (Malut) dalam momentum hari batik berinovasi mengembangkan motif-motif baru untuk batik khas wilayah itu sebagai upaya untuk terus mengembangkan berbagai produk lokal sebagai oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Malut.
Pengelola Batik Tubo Khas Ternate, Kustalany Sakir misalnya di Ternate, Minggu, mengatakan, saat ini pihaknya telah mengerjakan 42 motif sebagai salah satu motif yang diminati bagi para pengunjung.
"Dari 42 motif yang kami sediakan, untuk motif burung garuda berkepala dua sebagai salah satu lambang Kesultanan Ternate sangat diminati, begitu pula seperti cengkeh, pala sebagai salah satu primadona daerah ini sebagai kota rempah," kata Kustalany.
Ia mengatakan, batik khas Ternate bernama batik Tubo yang dirintis sejak tahun 13 tahun untuk memenuhi kebutuhan oleh-oleh bagi wisatawan lokal maupun mancanegara saat berkunjung ke Kota Ternate. Oleh karena itu, dirinya berharap agar Pemkot maupun pemda kabupaten/kota di Malut dapat mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) atau berbagai perusahaan swasta untuk menggunakan batik khas Ternate seperti batik Tubo guna meningkatkan pendapatan para IKM di daerah ini
Kustalany menyatakan, saat ini dirinya telah membangun rumah oleh-oleh khas Malut merupakan salah satu solusi bagi para pengrajin IKM atau UKM untuk mengembangkan pasar, sehingga produk dari para pelaku usaha termasuk batik Tubo dapat dijual tidak hanya di satu tempat tetapi di banyak tempat.
Baca juga: Masyarakat Jepang ikut rayakan Hari Batik Nasional di Yokohama
Baca juga: Rumah Batik Palbatu gelar program seribu batik
Sebelumnya, pihaknya memproduksi empat motif terbaru batik Tubo yang diluncurkan bertepatan dengan peresmian rumah oleh-oleh itu di antaranya Fuli Pala, Amo Maitara, Ikang Cakalang, dan Funai. Empat motif tersebut memiliki filosofi berbeda-beda, salah satunya adalah motif funai yang merupakan alat mancing di Malut dan menjadi ikon atau nilai tersendiri, sehingga diangkat menjadi salah satu motif. Kustalani mengaku, jika ditambah dengan empat motif yang baru diluncurkan, maka jumlah keseluruhan motif yang dimiliki batik Tubo menjadi 42.
Adapun konsep rumah oleh-oleh secara keseluruhan menampung berbagai produk IKM dan UKM yang kreatif dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sementara itu, Wakil Walikota Ternate Jasri Usman menyatakan, pengembangan tenun maupun batik khas Ternate akan didukung kolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menciptakan tim yang kuat dalam mencapai tujuan bersama menciptakan produk unggulan daerah. Saat ini, Pemkot Ternate juga sudah menyiapkan fasilitas Benteng Oranye Ternate untuk dapat dijadikan lokasi displai produk dan promosi, termasuk untuk batik khas Ternate.