SHERATON SEDIAKAN "LOUNGE" DI BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK

id

Lombok Barat, NTB, 17/7 (ANTARA) - Sheraton Senggigi Beach Resort, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyediakan "lounge" di Bandara Internasional Lombok (BIL) untuk memanjakan para pengguna jasa penerbangan. {jpg*2}
"Kami sediakan 'lounge' agar para pengguna jasa penerbangan di Bandara Lombok dapat lebih leluasa menunggu jadwal penerbangan," kata Sales Manager Sheraton Senggigi Beach Resort Ditya Juniandani, pada pesta "cocktail" di Senggigi, Lombok Barat, Selasa petang.
Pesta "cocktail" yang dihadiri pengelola hotel di NTB, wartawan dan tamu undangan lainnya itu, dipimpin General Manager Sheraton Senggigi Beach Resort Dominique Duvivier.
Ditya mengatakan, Sheraton berupaya memberikan pelayanan maksimal dan berkualitas khususnya dalam pelayanan "Airport Lounge" kepada penumpang bandara dan industri pariwisata pada umumnya. {jpg*3}
"Dengan penyediaan 'lounge' di Bandara Lombok itu, maka jumlah fasilitas kenyamanan bagi penumpang bandara semakin beragam. Sebelumnya sudah ada dua 'lounge' yakni JW Sky Lounge dan El Jhon Lounge," ujarnya.
"Lounge" dengan pemandangan landasan pacu yang disediakan Sheraton di Bandara Internasional Lombok berukuran 200 meter persegi, yang dapat menampung sekitar 75 orang penumpang pesawat.
Setiap pengunjung dibebankan Rp85 ribu, dan berhak atas jamuan makanan dan minuman yang disediakan.
Bandara Internasional Lombok mulai beroperasi sejak 1 Oktober 2011, dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada 20 Oktober 2011.
Bandara itu berada pada areal seluas 551 hektare yang lokasinya sekitar 40 kilometer arah selatan Bandara Selaparang Mataram, atau sekitar 55 kilometer dari kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat.
Bandara itu memiliki landasan pacu 2.750 meter x 40 meter persegi, sehingga mampu didarati pesawat Air Bus 330 atau Boeing 767 dan dapat menampung 10 unit pesawat.
Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang luas arealnya hanya 28.881 meter persegi. Terminal penumpang BIL seluas 21 ribu meter persegi, atau empat kali lipat lebih luas terminal Bandara Selaparang Mataram yang hanya 4.796 meter persegi.
Kapasitas tampung terminal penumpang BIL mencapai tiga juta setahun, dengan luas areal parkir 17.500 meter persegi. Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang hanya 7.334 meter persegi.
Sejauh ini, penumpang dari dan ke Bandara Internasional Lombok, setiap hari dapat mencapai 2.000 orang.
Dari jumlah itu, sekitar 400 penumpang menggunakan jasa transportasi DAMRI, dan sekitar 300 penumpang menggunakan jasa transportasi taksi, sehingga sekitar 1.300 orang penumpang pesawat lainnya diasumsikan menggunakan transportasi lainnya, termasuk jasa travel dan kendaraan jemputan. (*)


Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.