Lombok Barat, 18/7 (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar pasar murah untuk membantu warga kurang mampu memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau menjelang bulan puasa Ramadhan 1433 Hijriah.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Provinsi NTB, Hj Ulayati Ali, di Lombok Barat, Rabu, mengatakan, kegiatan pasar murah di Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, tersebut digelar bekerja sama dengan sejumlah distributor kebutuhan pokok dan Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional NTB
"Beberapa kebutuhan pokok yang diperdagangkan antara lain, beras dengan harga Rp7.500 perkilogram (kg) gula pasir putih Rp12.000 perkilogram, gula pasir kuning Rp11.500 perkiloram, minyak goreng kemasan merek Filma Rp12.000 dan telur Rp1.075 per butir," katanya.
Menurut dia, harga kebutuhan pokok di pasar murah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan yang berlaku di pasar karena langsung dijual oleh distributor.
Warga kurang mampu berbondong-bondong membeli kebutuhan pokok sehingga pihaknya membatasi jumlah pembelian untuk mencegah adanya oknum yang mengambil keuntungan dengan menjual lagi ke pasaran.
Ulayati mengatakan, upaya untuk membantu warga kurang mampu mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau merupakan program rutin yang digelar menjelang hari-hari besar keagamaan.
"Pasar murah yang kami gelar hari ini merupakan yang ketiga kali pada 2012. Nanti menjelang lebaran Idul Fitri juga akan digelar bersama dengan distributor," ujarnya.
Disperindag NTB, kata dia, juga sudah memberikan informasi kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota di NTB, untuk mengajukan permohonan pelaksanaan pasar murah kebutuhan pokok di wilayahnya jika memang diperlukan.
Usulan dari pemerintah kabupaten/kota akan disampaikan ke Kementerian Perdagangan untuk mendapatkan persetujuan alokasi anggaran.
Ulayati mengatakan, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aksi beli kebutuhan pokok secara berlebihan menjelang bulan puasa Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1433 Hijriyah karena stok masih aman.
"Stok beras di Bulog masih aman. Begitu juga dengan kebutuhan pokok lainnya. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan melakukan aksi borong yang bisa memancing pedagang untuk menaikkan harga," ujarnya. (*)