Akses jalan wisata Senggigi-Malimbu masih tertutup total akibat longsor

id Senggigi-Malimbu,Longsor,Banjir Bandang,Lombok Utara

Akses jalan wisata Senggigi-Malimbu masih tertutup total akibat longsor

Sejumlah tiang listrik di ruas jalan yang menghubungkan Senggigi, Lombok Barat ke Nipah, Lombok Utara, Minggu (16/10) malam, roboh akibat longsor sehingga memutus ruas jalan tersebut.

Nipah, Lombok Utara (ANTARA) - Akses jalan menuju kawasan wisata Senggigi di Kabupaten Lombok Utara dan kawasan wisata Malimbu di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat hingga malam ini masih tertutup total akibat material longsor yang terjadi pada Minggu sore.

Kepala Dinas PUPR NTB, Ridwan Syah mengatakan akibat longsor yang terjadi di kawasan destinasi wisata itu praktis lalulintas kendaraan melalui jalan tersebut tidak bisa dilalui lagi karena seluruh badan jalan masih tertutup oleh lumpur dan material longsoran lainnya.

"Sampai malam ini lalulintas jalan masih tertutup akibat timbunan longsor," ujarnya, Minggu malam.

Ia menyebutkan ada tiga titik lokasi yang mengalami tanah longsor. Di antaranya di wilayah Setangi, Malimbu dan Nipah, Kabupaten Lombok Utara.

"Yang kita lakukan saat ini kita masih lokalisir dulu jalan ini supaya tidak ada lalulintas yang keluar atau masuk dulu dan kota saat ini sedang menunggu kedatangan alat berat untuk membersihkan jalan dari tumpukan material tanah dan lumpur," terang Ridwan Syah.

Menurutnya, upaya pembersihan jalan ini menjadi prioritas pertama. Karena banyak masyarakat maupun wisatawan yang terjebak karena tidak bisa melewati jalan tersebut.

"Banyak masyarakat dan tamu-tamu hotel terutama yan menginap di Senggigi belum bisa kembali karenaterjebak antara Setangi dan Malimbu," katanya.

Ridwan menambahkan sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan kerusakan rumah warga akibat banjir dan tanah longsor tersebut.

"Sejauh belum ada laporan kerusakan kita sudah berada di Malimbu. Alhamdulillah, sampai malam ini belum ada laporan korban jiwa, hanya rumah warga terendam sampai 1 meter tapi sudah surut airnya," katanya.

Sebelumnya, berdasarkan data BPBD Lombok Utara, sebanyak 1.080 warga di empat dusun di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, terdampak banjir dan tanah longsor yang tejadi pada Minggu sore.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kedararutan dan Logistik BPBD Lombok Utara, I Nyoman Juliada mengatakan banjir dan tanah longsor ini menerjang Dusun Setangi, Lendang Luar, Nipah dan Malimbu di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang pada pukul 16.49 WITA.

"Ini akibat curah hujan yang cukup lebat di sertai angin kencang pada pukul 13.30 -- 15.00 WITA, sehingga mengakibatkan banjir dan longsor di tujuh titik di wilayah Desa Malaka, Kecamatan Pemenang," ujarnya.

Ia mengungkapkan akibat kejadian ini ruas jalan yang menghubungkan wilayah Kabupaten Lombok Utara dengan Kabupaten Lombok Barat menjadi terputus tertutup oleh material tanah longsor yang terjadi di jalur Setangi, Malimbu dan Nipah.

"Jalan utama tertutup total oleh material longsor dan pohon yang tumbang. Terdapat titik di jalan utama jalur Senggigi terkikis longsor," ucap Juliada.

Selain itu, sejumlah rumah warha juga ikut terdampak banjir dan tanah longsor. Untuk Malimbu sebanyak 153 kepala keluarga (KK) atau 478 jiwa, Setangi 93 KK atau 281 jiwa dan Nipah 105 KK atau 321 jiwa.

"Dari laporan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat kejadian ini," terangnya.

Menurut dia, saat ini koordinasi terus dilakukan termasuk dengan Pemerintah Desa Malaka untuk asesmen masyarakat terdampak banjir dan longsor. Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk penutupan jalan jalur Senggigi dan membersihkan material dilokasi longsor dengan peralatan manual.

"Saat ini tim sudah berada di lokasi untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir dan tanah longsor," katanya.