NTB EKSPOR GERABAH KE TUJUH NEGARA

id

     Mataram, 10/8 (ANTARA) - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada semester II 2012 telah mengekspor kerajinan gerabah ke tujuh negara dengan nilai mencapai 40.125,512 dolar Amerika Serikat (AS).

     Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTB H Lalu Imam Maliki, di Mataram, Jumat mengatakan, tujuh negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Australia senilai 19.465,870 dolar AS, Amerika Serikat senilai 13.598,850 dolar AS, dan Singapura senilai 4.303,280 dolar AS.

     "Negara lainnya adalah Taiwan senilai 1.376,170 dolar AS, New Caledonia senilai 698,324 dolar AS, Swiss 388 dolar AS dan Belgia senilai 295 dolar AS," katanya.

     Ia menyebutkan, total volume kerajinan gerabah yang diekspor ke tujuh negara tersebut selama periode Januari-Juni 2012 mencapai 19,133 ton.

     Kerajinan yang diproduksi oleh para pengrajin yang ada di Desa Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat itu dikirim ke luar negeri oleh dua eksportir, yakni CV Cipta Kreasi utama dan PT Lombok Putri Cenderamata.

     Jumlah kerajinan gerabah yang diekspor CV Cipta Kreasi Utama pada semeter II 2012 sebanyak 9,535 ton dengan nilai mencapai 18.391,622 dolar AS, sedangkan PT Lombok Putri Cenderamata mengekspor sebanyak 8,755 ton gerabah senilai 17.525,890 dolar AS.

     Maliki menyebutkan, para eskportir mengirim kerajinan gerabah ke luar negeri melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur dan Kota Rancak.

     "Kebanyakan produk kerajinan NTB diekspor melalui pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, karena daerah kita belum memiliki pelabuhan ekspor dan juga karena kendala volume komoditas yang diskpor juga relatif kecil," ujarnya.

     Ia mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong para pengrajin gerabah untuk meningkatkan kualitas produknya agar para pembeli dari luar tetap tertarik untuk memasarkan kerajinan tersebut di negaranya.

     Disperindag NTB juga berupaya membantu pengrajin untuk memasarkan produknya di tingkat lokal dengan mengajak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB untuk mengutamakan produk kerajinan lokal.

     Pemerintah Provinsi NTB dengan PHRI NTB sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang upaya membantu memasarkan produk unggulan daerah, termasuk kerajinan dan produk pangan olahan kepada para pengunjung hotel dan restoran.

     "Kami juga sudah membuatkan katalog mengenai produk-produk kerajian unggulan NTB, termasuk gerabah. Para pengunjung hotel bisa melihatnya sehingga diharapkan ada ketertarikan untuk membeli," ujarnya. (*)